Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jembatan Janji

26 Maret 2020   01:11 Diperbarui: 26 Maret 2020   01:12 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak,  aku sedang mencabuti rumput di pot ini.  Sayang bunganya tak indah bila rumputnya rimbun."

Aku segera mencuci tangan dan ke dapur untuk membuatkan teh kesukaannya.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"

"Tidak ada masalah,  hanya jam kerja dikurangi,  juga hari kerja jadi dibuat bergantian. Besok giliran aku di rumah."

"Semoga wabah ini segera berlalu ya, kasihan orang-orang yang penghasilannya dari berdagang."

"Iya,  dan aku minta maaf jadi tak bisa mengajakmu jalan-jalan menghilangkan kejenuhan di rumah."

"Tidak apa-apa, bukankah semua orang juga ada di rumah masing-masing."

Aku suguhkan teh kesukaannya, aku duduk di depannya,  menunggu sesuatu yang sepertinya akan dia sampaikan.  Aku sudah menyiapkan diriku jauh hari tanpa sepengetahuan dia.

"Tidak melanjutkan membuat bros?"

"Belum ada pesanan. Aku hanya membuat untuk koleksi display saja."

"Sari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun