aku tak menunggu hujan membasahi, juga tak menunggu angin bertiup semilir mengiringi
hanya menantikan serenade dalam rasa, sambil menikmati terik usai tengah hari
tak perlu bersuara atau berkata lagi, karena itu hanya akan menajamkan lidah lalu menusuk hati, biarlah aku mengeja aksara sendiri.
bulan telah berganti, tak perlu merajut kesedihan lagi. kekeringan hanya akan mengeroposkan nurani
tak perlu resah, aku masih tetap berdiri diantara puing-puing kerinduan yang makin menyepi
teras aksara, 05 Oktober 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!