Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senja Telah Pergi

2 Mei 2019   20:20 Diperbarui: 2 Mei 2019   20:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja Telah Pergi

Senja telah pergi. Malam segera menghampiri. Hujan deras tak mau berhenti. Anak belibis teriak-teriak minta diumpani. Ibu belibis terlambat pulang. Badai angin tenggara mengarahkan tak kuasa melawan.

Senja telah pergi. Ia menanti bapak ibunya kembali. Sebungkus sate dan kerupuk terbayang. Semua hanya hayalan. Nyatanya malam telah datang. Bapak ibu tak pernah pulang.

Senja telah pergi. Malam gelap sedang menyelimuti. Harapan mulai mati. Dalam lapar dalam sunyi. Kasih sayang kemanakah engkau pergi?

Senja telah pergi. Ia tetap menanti dalam sepi. Tak ada cahaya menerangi. Obor di tangan tak ada sumbu lagi.

Senja telah pergi. Kini ia seorang diri. Saudaranya telah pergi mendahului. Tak mungkin kembali.

Dingin malam, 02.05.2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun