Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir

17 Desember 2018   22:40 Diperbarui: 17 Desember 2018   22:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ilustrasi: evergreenmtb.org

Musafir

Kaulah penjelajah di jalan-jalan tak bertuan.

Meski ada patahan-patahan keram di kaki,

Kau tetap sebarkan rona kisah, pada setiap insan yang kau jumpai.

Di tengah gelagapan kerumunan mesin beroda,

Berjalan melejit berkelok lincah, memecah pelu,

Hanya untuk tidak bergelimang lara di medan kebaikan.

Sepanjang tanjakan, selebar turunan lembah

Ada rajutan lelana dan kisah kembara di kaki.

Terselip kikikan tawa yang tersembul dari jiwa,

Menjadi panggung ceria sang musafir.

Musafir, kaulah mahkluk pencari hikmat

Yang menghempas debu kegalauan

Mengibarkan bendera perjuangan

Mematok cita-cita tuk senantiasa mencari Yang Kuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun