Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Benarkah Krisis Cinta sebagai Krisis Terbesar Zaman Ini?

16 November 2018   21:41 Diperbarui: 17 November 2018   06:17 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(iStockphoto/cindygoff) | Kompas.com

Sering terdengar ungkapan yang muncul, "Uruslah kepentingan anda sendiri, tidak usah repot dengan orang lain." Sikap Egoisme ini mengabaikan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup dalam kebersamaan dengan yang lain.

Lebih penting lagi, menurut Powell sikap egoisme mengabaikan salah satu kebenaran yang paling pokok dari eksistensi manusia: keberadaan seorang ialah ada bersama yang lain. Dengan kata lain, puisi Perls mencerminkan kebutuhan manusia akan kemerdekaan, tetapi mengabaikan kebutuhan akan hubungan yang sejati dan mendalam. Itulah egoisme.

Bagaimana menghadapi krisis cinta?
Ketika kita mengambil risiko untuk mencintai seseorang,
kita mengambil risiko untuk dilukai.
Setelah dilukai, kita bisa menjadi seperti kura-kura, 
menarik diri, bersembunyi di bawah tempurung. 
Banyak orang mati di sana---tak pernah dilukai, 
tetapi juga tidak pernah lagi merasakan cinta. 
Tetapi beranilah mengambil risiko untuk mencinta; 
bukalah jiwa kita kepada seorang sahabat sejati! 
Sebab cinta adalah mawar di atas duri. Laurie Newton-King,

Cinta adalah kerinduan setiap manusia. Cinta itu yang sesungguhnya bukan terutama soal perasaan yang menyenangkan. Tetapi cinta itu adalah sebuah keputusan untuk mengambil risiko.

Demikian yang dilukiskan dengan indah oleh Newton-King, dalam puisinya di atas. Ini berarti mencintai adalah menyerahkan seluruh diri kepada orang yang dicintai. Lebih tepatnya lagi Powell menawarkan sebuah cinta tak bersyarat.

Cinta tak bersyarat adalah kerinduan yang paling mendalam dari setiap orang. Cinta bersyarat adalah cinta tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Cinta tak bersyarat adalah kunci utama untuk menghadapi krisis cinta di zaman ini.

Adapun cara mewujudkannya ialah, pertama, berhenti hanya memikirkan diri sendiri dan melepaskan sifat egosentris, kedua, menunda kepuasan pribadi demi kepuasan orang lain,

ketiga, belajar untuk sungguh-sungguh berbakti demi kebahagiaan orang lain dan melepaskan pertimbangan untung rugi dalam mencintai tetapi cintailah secara total. Keempat, jadilah pribadi pembawa damai dan cinta untuk orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun