Mohon tunggu...
Benedikta AveMartevalenia
Benedikta AveMartevalenia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 00's

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Kesehatan Mental Sedunia Diperingati Setiap Tanggal 10 Oktober

12 Oktober 2021   23:21 Diperbarui: 12 Oktober 2021   23:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi sangat berdampak dalam berjalan nya kehidupan manusia. Segala aspek kehidupan pun ikut berdampak dalam hal ini. Terlebih dalam bidang kesehatan, fisik maupun mental. 

Terlihat memang pemerintah lebih berfokus pada perawatan kesehatan di bidang fisik. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan pandemi Virus Covid-19 menyerang sistem pernapasan manusia, yang notabene nya adalah fisik manusia. Namun bila ditelaah lebih dalam, kesehatan mental manusia dalam masa pandemi ini sungguh sepatutnya dapat lebih diperhatikan lagi.

Sesuai dengan tema hari kesehatan mental yang ada pada Google Trend, yang diangkat oleh WHO dan memang diperingati pada tanggal 10 Oktober kemarin, Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan" atau "Mental health care for all: let's make it a reality". Tema ini tentu berhubungan dengan kondisi mental 'semua orang' dalam menghadapi pandemi ini. Kebiasaan kebiasaan baru yang sulit untuk kita biasakan bisa saja mengganggu kesehatan mental kita. 

Ditambah dengan kejenuhan 'dirumahkan' membuat kita mudah stress dan depresi. Belum masalah ekonomi dan kebutuhan yang harus dipenuhi, dan ketakutan ketakutan tersendiri akan terjangkit virus Covid-19. Bukan tanpa alasan WHO mengangkat tema untuk memperingati hari kesehatan mental tahun ini.

Hari kesehatan mental memang diperingati setiap tanggal 10 Oktober, dan pertama kali diperingati pada tanggal 10 Oktober 1992. Awalnya tidak mempunyai tema khusus seperti sekarang dan hanya bertujuan untuk mempromosikan atau mengenalkan advokasi kesehatan mental dan mendidik publik tentang isu-isu yang relevan. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan ini semakin lama semakin terkenal hingga memiliki tema khusus seperti sekarang ini.

Menurut informasi, orang dengan gangguan mental dapat beresiko lebih cepat meninggal dibanding biasanya. Tak heran, seperti kasus bunuh diri. Cikal bakal dari kasus ini adalah adanya gangguan mental, dan jenis gangguan mental paling sering menyebabkan bunuh diri adalah depresi.

Bukan main dampak dari gangguan mental ini. Tak mengenal usia, jenis kelamin maupun derajat sosial. Gangguan dalam berinteraksi dengan sesama juga menjadi akibat dari gangguan mental. Misal nya saja, orang yang memiliki gangguan bipolar dan seketika 'mengamuk' dapat menjadi ketakutan bagi orang sekitar nya. Untuk itu, kesehatan bukan saja tentang fisik. 

Bukan hanya tentang cara kita menjaga pola makan dan rajin berolahraga, namun termasuk juga dengan cara kita menjaga pikiran kita untuk tetap stabil dan menghindarkan stress.Banyak masyarakat terlebih masyarakat Indonesia yang masih tabu, atau belum mengerti tentang kesehatan mental. Dan tidak sedikit juga yang ' mengabaikan' dan menganggap kurang penting hal ini. 

Tentu ini dapat menjadi masalah bila dibiarkan terlalu lama. Untuk itu diperlukan juga perhatian dari pemerintah untuk membimbing masyarakat agar dapat mengenal apa itu kesehatan mental. Demi menjamin kesehatan fisik maupun mental masyarakat nya. Mental bukanlah hal yang bisa dikesampingkan. Sama seperti menjaga kesehatan fisik, manusia pada umumnya juga harus bisa menjaga kesehatan mental. Orang yang sehat juga harus bahagia. 

Hilangkan stigma bahwa orang dengan gangguan mental adalah 'orang gila'. Alih alih orang gila, mereka adalah seseorang yang butuh di peluk dan menyadarkan bahwa siapapun dapat sembuh. Bukan gila, namun sedang sakit. Bila kita sedang sakit, jalannya adalah pengobatan, bukan di hina dan disebut sebagai orang gila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun