Nista Angga (kaki): bagian bawah bangunan atau pondasi, yang melambangkan keterhubungan dengan bumi. Secara praktis, Nista Angga memastikan bangunan kokoh, namun secara filosofis ia melambangkan fondasi kehidupan manusia yang berpijak pada alam.Â
Kedua konsep ini menunjukkan bahwa bangunan Bali bukan sekadar fisik, melainkan simbol kosmos kecil yang menjaga keseimbangan spiritual, sosial, dan ekologis.
Implementasi Nilai-Nilai THK dalam Tata Ruang Wilayah
Dalam praktiknya, implementasi THK sering kali diabaikan. Kawasan Canggu adalah contoh nyata. Sawah produktif yang seharusnya masuk kawasan hijau dialihfungsikan menjadi vila. Hal ini merusak ekosistem subak dan menurunkan fungsi resapan air, sehingga Palemahan terabaikan. Kasus lain adalah pelanggaran radius kesucian pura sebagaimana diatur dalam Bhisama Kesucian Pura. Misalnya, di Gianyar terdapat pembangunan vila hanya tujuh meter dari pura, yang memicu gugatan masyarakat adat. Situasi ini memperlihatkan kompromi atas aspek Parahyangan demi kepentingan ekonomi. Sementara dari sisi Pawongan, masyarakat lokal sering kehilangan akses lahan, tergeser dari kegiatan ekonomi, atau tidak dilibatkan dalam proses pembangunan. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara warga lokal dan pemilik modal. Fenomena tersebut menegaskan bahwa THK bukan sekadar nilai moral, tetapi pedoman praktis yang mampu mencegah konflik sosial, degradasi lingkungan, dan krisis spiritual. Jika dijalankan konsisten melalui Tri Mandala dan Tri Angga, pembangunan tetap bisa berlangsung tanpa mengorbankan harmoni.
Integrasi Nilai-Nilai THK dalam Kurikulum IPA SMP
Parahyangan dalam Pembelajaran IPA
Konsep Parahyangan dapat diajarkan melalui kesadaran spiritual bahwa alam adalah ciptaan yang harus dijaga. Misalnya, saat mempelajari siklus air, siswa diajak memahami bahwa air bukan hanya sumber daya, melainkan anugerah yang wajib disyukuri dan dikelola dengan bijak.
Pawongan dan Pembelajaran Kolaboratif
Pawongan bisa diintegrasikan melalui kerja kelompok dalam praktikum IPA. Siswa belajar tidak hanya soal rantai makanan, tetapi juga nilai kolaborasi, komunikasi, dan empati. Guru dapat menekankan bahwa harmoni sosial adalah syarat keberhasilan ilmiah.
Palemahan sebagai Basis Ekologi
Palemahan relevan langsung dengan materi IPA. Topik pencemaran lingkungan, perubahan iklim, atau energi terbarukan dapat dikaitkan dengan kondisi lokal Bali. Misalnya, hilangnya sawah subak di Canggu bisa dijadikan studi kasus tentang pentingnya daerah resapan air.