Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Di Balik Banyaknya Masyarakat Indonesia yang Tak Mau Lanjut S2-S3

20 Januari 2024   00:40 Diperbarui: 20 Januari 2024   08:47 2791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, dalam konteks kompensasi, dunia kerja di Indonesia cenderung tidak memberikan perbedaan remunerasi atau reward yang signifikan antara lulusan S1 dan S3. 

Kurangnya insentif finansial dapat menjadi penghalang bagi individu yang mempertimbangkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Terakhir, investasi waktu, tenaga, dan uang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan tingkat S2 dan S3 menjadi faktor lain yang signifikan. 

Hubungan Kualitas Hidup dengan Jenjang Pendidikan dan Sebaliknya

Lalu, apa hubungannya kualitas hidup dengan jenjang pendidikan, dan sebaliknya? Pertanyaan ini memunculkan keterkaitan yang kompleks antara kualitas hidup masyarakat Indonesia dan tingkat pendidikan yang mereka capai. 

Tingkat pendidikan yang tinggi secara umum dapat meningkatkan kualitas hidup yang baik bagi individu. 

Lulusan pendidikan tinggi cenderung memiliki akses lebih baik terhadap lapangan kerja yang berkualitas, kesempatan untuk pengembangan karier, dan pendapatan yang lebih tinggi. 


Pendidikan tinggi juga membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi pada pembangunan.

Begitu juga sebaliknya, kualitas hidup masyarakat dapat memengaruhi minat dan akses terhadap pendidikan tinggi. 

Kondisi sosial ekonomi yang baik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan tinggi, dengan memberikan sumber daya dan kesempatan yang diperlukan bagi individu untuk mengejar jenjang pendidikan lebih tinggi. 

Sebaliknya, ketidaksetaraan, kemiskinan, dan minimnya peluang dapat menjadi hambatan bagi masyarakat untuk meraih pendidikan tinggi.

Faktor-faktor seperti minimnya lapangan kerja yang membutuhkan gelar pascasarjana di luar bidang riset, kurangnya perbedaan kompensasi antara lulusan S1 dan S3, serta investasi waktu, tenaga, dan uang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan tingkat lanjut menjadi kendala yang perlu diatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun