Mohon tunggu...
Wulan Setyawati Hermawan
Wulan Setyawati Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

choose to grow, self. 🌼

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Move On dari Gaya Hidup Minimalis

6 Maret 2021   22:09 Diperbarui: 6 Maret 2021   22:19 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pin.it/32paKa7

Jadi, udah move on belum?

Jangan salah, move on bukan sekedar melupakan atau merelakan seseorang aja loh! Move on juga bisa berkaitan dengan barang-barang yang kita miliki. Coba deh, sekarang lihat sekeliling kalian, apakah ada barang-barang yang ternyata sudah tidak terpakai atau bahkan kita pribadi lupa jika memiliki barang tersebut. Tetapi, jika kita diminta untuk membuang atau merelakannya kita tidak sanggup. Seringkali barang-barang tersebut memiliki ikatan emosional pada diri kita. Untuk mengatasinya, yuk berkenalan dengan gaya hidup minimalis. 

Bagi Fumio Sasaki (2015), dalam bukunya yang berjudul Goodbye, Things (Hidup Minimalis Ala Orang Jepang), semua orang mengawali hidup sebagai minimalis, karena tidak ada orang yang lahir dengan membawa sesuatu. Seorang yang minimalis adalah orang yang paham apa yang penting bagi dirinya dan memiliki barang secukupnya. Dalam kata lain, seorang yang minimalis mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan pribadi. 

Untuk memahami hidup minimalis secara mendalam, kita perlu berbagi dan berdinamika bersama orang-orang yang menggeluti gaya hidup tersebut. Salah satu caranya yakni dengan bergabung bersama komunitas minimalis yang ada. Salah satu komunitas minimalis di Indonesia yakni Lyfe With Less.

Sumber: www.lyfewithless.com
Sumber: www.lyfewithless.com

Lyfe With Less merupakan komunitas daring yang dibangun pada tahun 2018 untuk mewadahi masyarakat yang tertarik #BelajarJadiMinimalis. Komunitas ini berpusat di Pejaten, Jakarta Selatan.

Menurut saya pribadi, komunitas Lyfe With Less begitu menarik karena bergerak di sektor lifestyle. Dari sini, saya melihat bahwa Lyfe With Less menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin belajar dan berubah dari kebiasaan sebelumnya. Kita dapat melihat isu masyarakat yang konsumtif dan impulsif dalam membeli barang, atau kecenderungan untuk menyimpan dan menumpuk barang yang tidak penting, seperti kardus, kertas, lipstik, baju, dll. Masyarakat sangat jarang melakukan #PakaiSampaiHabis atau #PakaiSampaiRusak terhadap barang yang dimiliki.

Dalam website resmi Lyfe With Less (www.lyfewithless.com), mereka menyebutkan bahwa gaya hidup minimalis tidak sekedar memberikan ruang lebih, namun juga untuk kebaikan jiwa individu. Bagi mereka, minimalis erat dengan melepaskan, kedekatan dengan rasa syukur, dan kebahagiaan. Lyfe With Less ingin mengajak masyarakat untuk hidup "cukup" dan mengurangi tindakan impulsif dan konsumsi berlebih. 

Lyfe With Less memiliki berbagai kegiatan yang membantu anggota komunitas dalam #BelajarJadiMinimalis. Tentunya, kegiatan yang tersebut bermanfaat dan dilakukan secara online, seperti sharing session, webinar, decluttering, podcast, challenge, dll. Hal ini begitu menguntungkan, karena seluruh masyarakat Indonesia mampu bergabung bersama komunitas ini. Lyfe With Less juga hadir di berbagai platform, seperti Grup Telegram, Instagram (@lyfewithless), Website (www.lyfewithless.com), hingga Spotify (Lyfe With Less).  Konten yang dihasilkan oleh Lyfe With Less begitu beragam di berbagai platformnya. Topik-topik yang diangkat pun begitu berguna dan membantu anggota komunitas serta masyarakat awam untuk memahami dunia minimalis. Topik yang dimaksud seperti, menanamkan gaya hidup minimalis pada anak, home organizing, financial minimalist, digital detox decluttering, hingga belajar move on, loh!

Saya sebagai orang awam menuai insight baru terkait hidup minimalis. Bahwa, hidup minimalis bukan sekedar menghemat pengeluaran dan mengontrol pembelian saja. Namun, hidup minimalis dapat diterapkan dalam berbagai sisi kehidupan. Misalnya, minimalis di rumah, di tempat kerja, di kampus, hingga pernikahan atau pemikiran minimalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun