Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Remehkan Apa yang Anak Anda Ketahui

9 Mei 2014   14:42 Diperbarui: 16 Oktober 2015   01:47 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya belajar dari siapa saja. Dari  orang tua, sahabat, senior, tetangga, tukang parkir, bahkan dari anak saya sendiri.

Barangkali.... kejutan terbesar seorang ibu adalah mengetahui betapa banyak yang diketahui anaknya tentang hidup... Dan bahagianya seorang ibu ketika menyadari bahwa anaknya sedang bertumbuh menjadi manusia dewasa dengan pemikiran yang luar biasa  bijaksana.

Orang tua cenderung menyembunyikan kisah kisah "miring" dari anak anak, dengan pertimbangan mereka  belum cukup dewasa untuk memahami dunia dengan pola tingkah manusia yang banyak anehnya.

Betapa terkejutnya saya, ditengah tengah makan siang kemarin bersama dengan Krystle putri tercinta, saya menemukan satu kenyataan yang mengharukan, jadi  ingin menangis dan tertawa pada saat yang sama.... She is on her way to maturity.. Faster than I expect. Anak ini tumbuh terlalu cepat, terlalu cerdas untuk usianya.

Ketika sedang asyik menyeruput kuah  shabu-shabu makanan Jepang, saya melihatnya terus bbm-an. Seperti biasa, dia juga menyadari bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dalam peraturan keluarga kami. When we are together, please no texting. Putri saya kemudian mengatakan..." maaf mama, ini agak urgent.. tolong dua menit saja, dan saya sudah bilang ke teman, bahwa saya lagi lunch dengan mama."

Hmmm... pasti sesuatu yang serius. Saya tidak pernah meragukan kecerdasan berpikir si putri bungsu ini. Usianya 15 going on  51. Dalam banyak hal dia justru bisa jauh lebih dewasa daripada ibunya. Ehemm.. terutama soal sumbu pendek itu lho!. She is two hundred percent titisan ayahanya. Saham saya hanya melahirkan, mencintai dan membesarkannya. Sifat, perawakan, hobby, gerak gerik, semuanya njeplak ayahnya. Ya tidak apa, yang bahaya kalau njeplak tetangga!.

Dasar kepo', saya tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "ada apa sih.. cerita dong.. serius amat kelihatan temanmu curhat?." Eh rupanya bakat menjadi tempat curhatan para sahabat itu menurun dari saya. Wah syukurlah... ternyata ada juga saham saya dalam dirinya.....

Yang diceritakannya  kemudian membuat saya termenung sambil melongo longo. Astaga naga... Betapa banyaknya yang diketahui anak ini, dan saya masih hidup dalam alam pikiran sendiri bahwa gadis 15 tahun, kelas dua SMA tahu apa?.

Temannya curhat bahwa mama-nya ketemu dengan mantan pacarnya, dan CLBK pun terjadilah. Dulu tidak bisa menikah karena beda status ekonomi. Ayah dari temannya, dan istri dari sang mantan akhirnya jadi tahu hubungan CLBK ini, dan malah mereka sudah bertemu empat mata membicarakan suami dan istri masing masing yang dilanda prahara "memori masa lalu".

Anak saya kemudian nyerocos dengan lincahnya bahwa masing masing pasangan sepakat untuk memaafkan dan akan berusaha meluruskan "logika" sesat  pasangan masing masing  yang kasmaran telat waktu ini. Dengan kalem Krystle menambahkan..." yang kasihan khan teman saya Ma, dia merasa tidak dicintai oleh ibunya..."

Masih terpesona dengan kisah "gila" yang dengan lancarnya diceritakan putri saya ditengah lahapnya dia makan, saya kemudian bertanya dengan hati hati... "lalu kamu bilang apa ke temanmu?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun