"Gue juga sempat punya filosofi kalau dunia itu buat gue sangat dingin jadi gue butuh musik sebagai selimut. Jadi nafas dan selimut ini adalah perumpamaan tentang musik di hidup gue", terang Dipha lagi.
Medium seni, sebagai sarana berkespresi tampaknya sudah melekat erat dalam diri Dipha. Terbukti, disamping bermusik, ia juga merupakan seniman multitalenta. Dipha bersama sahabatnya tengah mengerjakan beberapa art project, dan sebuah instalasi seni. "Ada dong. Sekarang lagi menyusun rencana untuk membuat film pendek, dance performance dan gue sedang membuat beberapa instalasi seni yang gue kerjakan bersama sahabat gue, Mol Edrin, walaupun kita belum tau kapan instalasi ini akan keluar".
Ketika Dipha ditanya, siapa panutannya dalam bermusik, ia menyebutkan nama sejumlah artis dan public figur. "Panutan gue dalam bermusik lumayan banyak. Ada Pharrell, Stevie Wonder, Kanye West, Kendrick Lamar, Frank Ocean, Skrillex, Todd Edwards, Aphex Twin, dan Miles Davis. Di luar dari musisi-musisi ini gue juga terinspirasi dari beberapa tokoh seperti Steve Jobs, Walt Disney, Tadao Ando seorang pro boxer yang akhirnya menjadi arsitek, dan juga seorang ahli biologis bernama Bruce Lipton".
Sebagai dj, cita-citanya dimasa mendatang yang ingin dicapai adalah ia ingin memenangkan penghargaan dan ia ingin sistem peringkat didunia musik tidak ada lagi. "Bisa dapat Grammy, bisa satu studio dengan Pharrell, Kanye West dan Kendrick Lamar.Gue juga ingin sistem ranking atau peringkat tidak ada lagi di industri musik".Â
Menutup wawancara kami, Dipha menjelaskan tips untuk menjadi dj yang mempunyai cakupan internasional seperti dirinya. "Harus berani dan jujur dalam berkarya, jangan pernah membatasi diri dalam hal pengetahuan, kulik musik yang banyak dan jangan mengkotak-kotakan musik karena siapa tau musik dari genre lain bisa menginspirasi untuk karakter sound dan musik lo".
"Jangan pernah takut salah dalam berkarya karena dari kesalahan, terutama kesalahan yang dianggap orang-orang bisa menjadi pelajaran dan jangan pernah perduli dengan kata-kata orang lain", pungkas Dipha yang mengagumi desainer grafis Ryder Ripps, Hermawan Tanzil dan Henricus Subiantoro ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI