Mohon tunggu...
BEM Undip
BEM Undip Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Official account of BEM Diponegoro University, the words behind the college students.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelora Budaya Pemuda, Kata Kemdikbud: KBKM Kuncinya!

1 November 2023   20:34 Diperbarui: 1 November 2023   20:43 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era industry 5.0 yang dimana fokus kita adalah bagaimana cara agar teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan peran manusia, serta mengoptimalkan kemampuan mereka dalam lingkungan industri. Sekarang, manusia sedang berlomba-lomba untuk berkembang dalam berbagai bidang terutama di bidang kebudayaan.

Kebudayaan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi identitas suatu bangsa. Tentunya, kekhawatiran akan kebudayaan yang tertinggal merupakan probelmatika bangsa Indonesia sedari dulu. Mengingat Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan bahasa daerah yang harus diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya untuk dilestarikan.

Melihat pentingnya peran anak bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai kekhawatiran dalam bidang kebudayaan, sebagai salah satu upaya pemajuan kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) sejak Tahun 2019. Hal ini menjadi langkah awal sebagai pendekatan baru kemajuan kebudayaan.

Dokumen Pribadi.
Dokumen Pribadi.

KBKM adalah sebuah platform kerja budaya bagi anak-anak muda (18 -- 25 tahun) yang tertarik dan merasa tertantang dalam menciptakan aplikasi dan prakarya yang dapat menjawab berbagai masalah dalam pemajuan kebudayaan melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics).

KBKM sendiri sudah berlangsung selama beberapa tahun di berbagai daerah. Tahun ini KBKM dilaksanakan di lepas pantai barat daya sebuah pulau yang tidak lama lagi akan menjadi ibu kota baru, yaitu pulau Kalimantan, tepatnya Provinsi Bangka Belitung. Beberapa tahun terakhir sistem penyeleksiannya dimulai dari tingkat kota dan provinsi. Namun, pada tahun ini skema seleksi diubah, langsung diserahkan ke pusat bahkan jika beberapa tahun terakhir teman sekelompok dapat dipilih dari awal, tahun ini pun ditentukan oleh pusat.

Universitas Diponegoro sendiri mengusung dua delegasi dimana salah satunya bergabung di MSIB. Sabina, Mahasiswi UNDIP Fakultas Sains dan Matematika melewati jalur umum yang tidak tergabung dalam konversi kampus merdeka. Kbkm tahun ini sendiri telah mencapai 3600 pendaftar, namun hanya ada 50 peserta untuk aplikasi yang lulus dan juga 50 orang purwarupa. Tempat residensi yang dijadikan lokasi riset untuk KBKM pun telah dipilih oleh pihak kementerian sehingga para peserta menjalankan riset dan penciptaan inovasi aplikasi sesuai dengan urgensi tempat riset yang ditentukan.

Dokumen Pribadi.
Dokumen Pribadi.

Sabina bersama tim mahasiswa lain mengembangkan sebuah aplikasi alih Bahasa dan memilih Bahasa sawang sebagai tokoh utamanya, tidak hanya bergelut di bidang Bahasa, mereka juga membuat buku berbasis ISBN (International Standard Book Number)  mengenai suku sawang yang hampir hilang akibat mobilitas yang tinggi. Buku ini menyesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar yang belum terbuka teknologi sehingga bisa lebih applicable. Topik ini tentu diangkat oleh Sabina dan tim karena ketidakmampuan suatu kelompok masyarakat dalam menggunakan teknologi. 

Hal ini tentu dapat menjadi sebuah masalah serius dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka akan mengalami ketertinggalan ekonomi, pendidikan, informasi, dan ketidaksetaraan sosial. Selain itu, mereka juga menghasilkan sebuah dokumenter yang menceritakan mengenai suku didaerah riset mereka sehingga masyarakat luar lebih mengenalnya dan mendapatkan recognition dari pihak luar.

"Banyak sekali momen memorable di acara ini terutama saat melakukan riset di pelosok sumatera selatan dengan topik mengulik suku sawang. Suku sawang menyambut dengan ramah dan juga berinisiatif mengadakan pesta adat sesuai dengan adat istiadat setempat dengan kebanggaan berbalas pantun. Selain itu, partner kelompok dari berbagai daerah Indonesia dari papua hingga aceh yang beragam dengan berbagai cerita dan kebiasaan menjadi daya tarik di KBKM dan juga berbagai usia yang menjadikan aku termasuk peserta yang termuda di acara ini. Para mentor yang merupakan dosen dari berbagai Universitas namun berperilaku selayaknya teman." Papar Sabina dalam interview singkat pada Jumat (27/10/23) kemarin.

Dokumentasi Pribadi.
Dokumentasi Pribadi.
Namun, sangat disayangkan bahwa program ini belum diketahui banyak orang sebagaimana program-program lain yang ditawarkan oleh Kemdikbudristek. Padahal program ini dapat dikatakan sebagai "paket lengkap" dimana sebuah kelas diadakan untuk menunjang kegiatan yang akan diadakan selama 6 bulan. Kelas tersebut nantinya akan dibagi menjadi kelas umum dan kelas khusus. Dalam kelas khusus ini terbagi lagi untuk difokuskan terhadap aplikasi dan purwarupa. Program ini juga tergabung dalam MSIB sehingga dapat dilakukan konversi SKS. Ketika menjalankan programnya pun kita sebagai mahasiswa tidak dibebankan dengan masalah biaya karena program ini dibiayai penuh seperti penyediaan paket internet untuk mengikuti kelas online, serta pembiayaan pesawat terbang dan akomodasi.

"Jadilah berbeda dibandingkan yang lain dan memiliki sudut pandang atau cara berpikir yang kompetitif tanpa memandang usia. Memikirkan suatu ide yang berkelanjutan dan sesuai dengan urgensi yang ada menjadikan poin plus untuk mendapatkan perhatian dari berbagai ajang perlombaan atau riset dari Kementerian." Jelas Sabina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun