Para Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) tidak hanya membuktikan keahliannya di bidang akademik saja, tetapi juga berhasil menarik perhatian lewat keberhasilannya dalam kompetisi bidang IPTEK di kancah internasional.
Prestasi yang di raih oleh Tim MISSER atau sebutan untuk tim dari Fakultas Kedokteran Undip ini, berhasil membawa pulang medali perak melalui event Thailand Inventors’ Day 2023. Ajang kompetisi ini sendiri diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) Ministry Higher Education, Science, Research and Innovation.
Membawa tajuk Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC). Event yang diadakan pada 2-6 Februari 2023 ini sukses diikuti sekitar 25 negara seperti Indonesia, Mesir, Hongkong, Jepang, Botswana, Kroasia, Inggris, dan beberapa negara lainnya.
MISSER “Myiasis Spray Gel Bamboo Apus Shoots” inovasi yang telah dirancang sejak tahun 2021 ini, menjadi sebuah bentuk kepedulian para calon dokter dari Fakultas Kedokteran Undip terhadap dampak negatif yang diakibatkan dari penyakit Myiasis, yang mana merupakan infeksi parasit yang menginfestasi ke dalam kulit manusia maupun hewan. MISSER hadir sebagai solusi yang lebih efektif bagi penyakit Myiasis itu sendiri dalam bentuk spray gel dari rebung bambu apus.
Tim MISSER sendiri juga sudah aktif di berbagai kompetisi sebelumnya seperti di Malaysia, Rusia, Amerika dan berhasil menyabet 4 penghargaan sekaligus dalam event Indonesia Inventors’ Day 2022 tahun lalu di Bali, yang mana menjadi tiket mereka untuk naik ke ajang Thailand Inventors’ Day 2023 tahun ini.
Tentunya banyak rintangan juga tantangan yang harus dihadapi selama mengikuti event Thailand Inventors’ Day 2023 kali ini, mulai dari sistem penjurian yang sangat ketat hingga kompetitif atmosfer yang lebih terasa saat event berlangsung. Namun, berkat banyaknya evaluasi dan pembelajaran yang telah di hadapi dari berbagai kompetisi sebelumnya, menjadikan mereka lebih terbiasa dan dapat mempersiapkan diri dengan sangat baik.
Selain itu, menentukan prioritas dan mengatur waktu dengan baik, juga menjadi kunci kesuksesan dalam setiap langkah mereka selama mempersiapkan hingga mempersembahkan inovasi di setiap kompetisi.
“Terkadang kita harus keluar dari zona nyaman untuk bisa terbang. Semua bisa terjadi atas niat dan didukung dengan sebuah aksi. Semoga dengan segala prestasi dari MISSER Team ini bisa menjadi motivasi teman-teman untuk bisa dapat berkonstribusi dalam sebuah perubahan bagi kampus tercinta. Jika Belajar adalah Ibadah, maka Prestasi menjadi sebuah Dakwah.” Ujar Aqsa Aufa Syauqi, salah satu anggota Tim MISSER.
Pihak dari kampus juga sangat membantu Tim MISSER selama mengikuti kompetisi ini. “Kita sangat dibantu dalam proses keberangkatan, baik secara materil maupun secara moril. Tentu kami sangat berterimaksih kepada dr. Muflihatul Muniroh, M.Si.Med., Ph.D yang terus membantu dan mengarahkan kami semuanya hingga dititik saat ini.” Tambah Aqsa dalam wawancara Kamis (23/3) lalu.
Pelajaran tidak hanya dapat diambil lewat bangku kuliah saja, mahasiswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya lewat kesempatan-kesempatan yang ada. Tidak ada batasan bagi mahasiswa yang ingin berkarya dan menuangkan inovasinya. Kesibukan sebagai mahasiswa juga bukan penghalang untuk terus berproses dan mencari pengalaman di dalam maupun luar kampus.
