Mohon tunggu...
Akhmad Zulfikri
Akhmad Zulfikri Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Komunikasi

The best things in #life are the people you #love, the #places you've seen and the #legacy you've made along the #way Live a Life 🕺🥳 ⛹️‍♂️

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Peran Strategis PR dalam Membangun Reputasi Indonesia

21 Agustus 2018   15:19 Diperbarui: 21 Agustus 2018   17:58 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Reputasi sebuah negara biasanya terkait dengan kekayaan ekonomi dan kedudukan internasionalnya. Untuk mengembalikan reputasi yang pernah terpuruk atas sebuah krisis, beberapa negara mengandalkan Public Relations (PR). Tapi apakah dengan mengelola reputasi, PR bisa benar-benar menyelamatkan negara dari krisis?

Reputasi yang baik dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan uangnya di Indonesia baik melalui sektor pembangunan, pariwisata, tambang, transportasi serta dalam berbagai macam produk. Selain itu reputasi juga mempunyai 'kekuatan tidak terlihat' dalam bentuk pengaruh politik, diplomatik dan budaya.

PR dapat melihat potensi dan kompleksitas dari suatu negara menjadi cerita yang menarik selain itu PR juga dapat membangun hubungan baik dengan komunitas internasional. Tetapi mengubah persepsi global merupakan tantangan yang tidak mudah. Stereotip dan keyakinan tentang negara seringkali terpatri sehingga menimbulkan pola pikir akan karakter negara tersebut. Kekuatan komunikasi untuk mengubah persepsi pada akhirnya dibatasi oleh perilaku suatu negara. Respon negara terhadap suatu kejadian internasional sangat mempengaruhi citra negara tersebut di mata dunia internasional.

'Suatu negara dinilai berdasarkan apa yang dilakukannya, sampai layak mendapatkan reputasinya. PR adalah alat implementasi yang berguna, tetapi tidak bisa mendorong proses. Hanya kenegaraan yang bisa. Marian Salzman, Presiden, Euro RSCG Worldwide PR

Kepercayaan global terhadap Indonesia akan meningkat seiring dilaksanakannya perhelatan akbar Asian Games, saat ini adalah saat yang tepat untuk Indonesia meningkatkan citra nya di mata dunia internasional. Kekuatan budaya negara juga harus dimanfaatkan, terutama mengingat Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keramahtamahan dan keindahan alamnya. Iklim ini dapat menjadi salah satu alasan kenapa harus ber investasi di Indonesia.

Adapun strategi PR yang disarankan adalah sebagai berikut;

Pertama, Tingkatkan kehangatan dengan dunia internasional melalui pertukaran pelajar, pertukaran budaya ,pemikir dan seniman. Pengalaman pribadi adalah obat terbaik untuk membalikkan stereotip yang tidak adil tentang Indonesia. Sebagai contohnya dalam level nasional adalah inisiasi yang di lakukan Kementerian BUMN dalam program Siswa Mengenal Nusantara, yaitu program pertukaran siswa di seluruh Provinsi di Indonesia untuk saling mempelajari budaya, adat istiadat serta pariwisata dan kepemerintahan.

Kedua, Ciptakan duta 'wajah Indonesia' yang ramah untuk tampil secara teratur di media internasional. Ukur kesuksesan dengan tampilan media dan penelitian akan persepsi.

Ketiga, membuat narasi tentang hal positif yang ada di Indonesia. Narasi juga meliputi pubikasi pembangunan infrastruktur besar-besaran yang terjadi bukti bahwa Indonesia siap untuk melaksanakan event berskala internasional.

Keempat, untuk branding pariwisata, fokus dan komunikasikan tanpa henti, reputasi internasional yang kuat akan keindahan alam dan keragaman budaya akan membuat Indonesia menjadi destinasi nomor satu di dunia. Ukur keberhasilan dengan kedatangan turis dan oleh kata-kata dari mulut serta media sosial yang positif.

Kelima, sebagai tuan rumah, perhelatan akbar Asian Games 2018 ini adalah peluang terbaik Indonesia dalam waktu dekat ini untuk menaikkan citra nya dengan mendorong sebanyak mungkin wisatawan masuk untuk menyaksikan event olahraga terbesar se Asia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun