Mohon tunggu...
Bella Aprialim
Bella Aprialim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pendekatan Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan yang Berkelanjutan

29 Oktober 2017   00:51 Diperbarui: 29 Oktober 2017   01:41 2183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Review ini berisi tentang pendekatan dalam pendidikan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Saat ini di seluruh dunia para pembuat kebijakan menunjukkan cara untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dibandingkan yang sedang terjadi sekarang. Cara tersebut adalah dengan menggunakan pendidikan atau edukasi dan strategi komunikasi. 

Para pembuat kebijakan itu saling berdebat mengenai instrumental (perubahan perilaku) dan emansipatori (pembangunan manusia) yang digunakan pada sebagian besar strategi mereka. Itu merupakan salah satu yang dihasilkan dari kajian para pembuat kebijakan pendidikan lingkungan dan teknik para profesional yang berada dibidang tersebut. Mereka dapat menentukan jenis edukasi, partisipasi, komunikasi atau mix yang dilakukan dan cara suatu tujuan bisa dikejar. Selain itu, terdapat monitoring dan sistem evaluasi yang baik untuk dikerjakan.

Pembangunan berkelanjutan merupakan isu besar saat ini dalam agenda politik di ranah internasional, nasional, maupun lokal yang menjadi bagian terpenting bagi dunia. Contohnya pemerintah Jerman yang mempertimbangkan pendidikan mengenai lingkungan dan pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan sebagai suatu instrumen kebijakan komunikatif serta mempromosikan cara pembangunan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di masyarakat  sosial. 

Kebijakan mengenai pendidikan lingkungan telah diuji oleh agensi penafsiran terkait lingkungan di Belanda atau Netherlands Enviromental Assesment Agency(MNP). Hasil uji tersebut memberikan beberapa informasi tentang cara instrumen pendidikan meningkatkan keberlanjutan dalam praktek kerja masyarakat.

Netherlands Enviromental Assesment Agency(MNP) menggambarkan mengenai cara merefleksikan perbedaan suatu kebijakan pendidikan lingkungan dalam prakteknya. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan untuk pendidikan lingkungan. Pertama, sebagian besar dapat dikategorikan ke dalam instrumental. Kedua, dapat diberikan label emansipatori dan ketiga adalah campuran dari keduanya, yakni instrumental dan emansipatori. Pendekatan instrumental dapat diasumsikan sebagai keinginan atau hasrat terhadap outcomeatau hasil yang berhubungan dengan perilaku dari aktivitas pendidikan lingkungan yang diketahui secara lebih atau kurang dapat diterima serta bisa terpengaruh dengan intervensi yang didesain secara berhati-hati. Contoh sederhananya adalah pendekatan instrumental untuk pendidikan lingkungan bisa diawali dengan memformulasikan tujuan secara spesifik dalam suatu terjemahan dan memberikan cara "target group" dirancang sebagai "receivers". Sebagian besar bersifat pasif bahwa mereka membutuhkan bisa lebih memahami jika intervensi-intervensi secara komunikatif memiliki efek tertentu.

Pemerintah di berbagai negara di dunia menggunakan dan mendukung adanya aktivitas pendidikan dan strategi komunikasi yang mempengaruhi tingkah laku warga negara terhadap lingkungan. Aktivitas tersebut biasanya terdiri dari kampanye mengenai pentingnya kesadaran akan lingkungan, pengumuman atau publikasi layanan masyarakat, pemberian etiket mengenai lingkungan atau yang menggunakan nama atau dalih lingkungan, skema dengan suatu sertifikasi. Akan tetapi, program atau aktivitas pendidikan lingkungan dengan jelas keluar dari objektif yang suddah disusun pada awalnya dari sifat dasar perilaku yang akan diubah.

Kritik dari penggunaan instrumental dalam pendidikan lingkungan adalah adanya pendapat bahwa  penggunaan pendidikan atau edukasi untuk mengubah perilaku manusia dalam perencanaan dan penunjukkan ahli memiliki suatu tindakan yang memanipulasi dan doktrinasi dari sisi pendidikan atau edukasi. 

Model ini memungkingkan orang untuk membaca cara ahli dalam memanipulasi hal yang diajarkan dan adanya doktrinasi yang sesuai dengan pemahaman mereka. Cara tersebut adalah model pengajaran satu arah yang cenderung bisa membuat guru memiliki kuasa untuk "memainkan" para muridnya. Pendukung menggunakan pendidikan dengan berpendapat bahwa disebabkan masa yang akan datang dari planet kita dipertaruhkan dan digunakan sebagai sesuatu yang sah.

Pendekatan emansipatori bertolak belakang dengan pendekatan instrumental. Ini dikarenakan pendekatan emansipatori mencoba untuk mengajak para warga negara terlibat aktif dalam proses dialog. Hal tersebut untuk menentukan cara penyusunan objektif, berbagi makna bersama dari suatu permasalahan, dan bergabung bersama, serta dengan sendirinya secara bersama-sama bisa menetapkan rencana aksi untuk mengubah mereka sendiri dengan mempertimbangkan keinginan-keinginan dan harapan dari pemerintah. Setelah itu, mereka dapat memberikan kontribusi kepada suatu program dalam masyarakat yang bisa berkelanjutan secara menyeluruh. Metode yang dilakukan dalam pendekatan ini biasanya bersifat mekanisme dengan mempelajari proses sosial yang berlaku di masyarakat.

Model tersebut memberi penjelasan bahwa pendekatan emansipatori sangat tidak mudah dalam pengaplikasiannya ketika pendidikan lingkungan dilaksanakan. Contohnya dalam mengubah perilaku masyarakat terhadap lingkungan diawali dengan permasalahan mengenai kesadaran akan lingkungan. Kita juga harus mempertimbangkan mengenai norma-norma individu dan kemudian disusun dalam suatu tujuan khusus. 

Pandangan pada sikap juga didasari pada cara mengevaluasi kognitif dan kecenderungan respons serta cara menyesuaikan diri dengan perilaku yang didasarkan pada norma-norma secara subjektif. Tujuan itu lalu diturunkan ke dalam perilaku dan pertimbangan terhadap kontrol serta antisipasi yang akan menentukan pengalaman nyata individu, apakah mengenali perubahan perilaku atau tidak?. Salah satu yang penting dalam pendekatan emansipatori adalah bahwa feedback sangatlah penting guna mempertimbangkan bahan dialog.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun