Mohon tunggu...
Bella BektiTriwulandari
Bella BektiTriwulandari Mohon Tunggu... Penulis - Bella BektiTriwulandari

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Money

VIRUS CORONA MEMBERIKAN DAMPAK PADA SEKTOR PERDAGANGAN DAN PARIWISATA DI INDONESIA-CHINA

28 Januari 2021   06:56 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:45 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

VIRUS CORONA MEMBERIKAN DAMPAK PADA SEKTOR PERDAGANGAN DAN PARIWISATA DI INDONESIA-CHINA

Bella Bekti Triwulandari

bellabekti5@gmail.com

Abstrak

Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan datangnya Virus Corona (covid-19) yang berasal dari Negara China. Virus Corona (covid-19) memberikan dampak buruk bagi Negara China dan beberapa Negara lainnya, akibat dari Virus ini banyak orang yang meninggal dunia. Perekonomian China-pun mengalami penurunan karena banyak perusahaan-perusahaan yang harus terpaksa ditutup. Dampak dari Virus Corona ini juga mempengaruhi perdagangan dan pariwisata yang ada. Hal ini terjadi karena menurunnya ekspor-impor dari Negara China dan ke Negara China. Tetapi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dari Virus ini, diantaranya diversifikasi pangsa ekspor-impor ke Negara lain, meningkatkan produksi dan konsumsi dalam negeri, dan meningkatkan pariwisata dalam negeri dan wisatawan dari luar negeri China.

Kata kunci: virus corona, dampak perdagangan, dampak pariwisata.

Abstract

At the beginning of 2020, the world was shocked by the arrival of the Corona Virus (covid-19) which originated from China. The Corona virus (covid-19) has a bad impact on China and several other countries, as a result of this virus many people have died. China's economy has also experienced a decline because many companies have had to close down. The impact of the Corona Virus also affects existing trade and tourism. This happened because of the decline in exports and imports from China and to China. But there are several efforts that can be made to overcome the impact of this virus, including diversifying the share of export-import to other countries, increasing domestic production and consumption, and increasing domestic tourism and tourists from abroad in China.

Keywords: corona virus, trade impact, tourism impact.

Pendahuluan

Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan datangnya Virus Corona (covid-19) dan menjadi topik permasalahan di dunia Internasional. Virus yang berasal dari Negara China ini telah menyebabkan banyak kematian. Dampak dari Virus Corona (covid-19) banyak perusahaan kecil, menengah, maupun besar yang harus terpaksa ditutup untuk sementara. Namun, tidak hanya perusahaan saja yang ditutup, tempat makan dan tempat pariwisata juga harus terpaksa ditutup. Selain itu, Virus Corona sangat berpengaruh dalam perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Perekonomian Indonesia nampak memprihatinkan, secara global pada tahun 2020 diperkirakan bisa jatuh seperti depresi tahun 1930, bukan lagi seperti tahun 1998 atau 2008. Virus Corona ini juga membuat kondi perdagangan Internasional menurun. Di Indonesia ada beberapa sektor yang terkendala dalam proses operasi, seperti pabrik-pabrik yang harus menghentikan proses karena kondisi tidak memungkinkan.

Pandemi Virus Corona telah menginfeksi sebanyak 97.233.164 orang diseluruh dunia. Dari jumlah tersebut sebanyak 69.783.307 orang dinyatakan telah sembuh dan sebanyak 2.080.402 dinyatakan meninggal dunia.

387cb8646091103f4575885470574dae-6011fc5cd541df16766b8ec6.jpg
387cb8646091103f4575885470574dae-6011fc5cd541df16766b8ec6.jpg
Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan dan Perekonomian Indonesia

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan P Roeslami mengatakan, Virus Corona mempengaruhi banyak terhadap penurunan penjualan produk di sektor perdagangan dan melambatnya pertumbuhan ekspor komoditas utama. Selain itu,Indonesia membutuhkan waktu untuk melakukan diversifikasi ke Negara tujuan ekspor.

Melambatnya pertumbuhan ekspor utama Indonesia mengakibatkan turunnya tingkat pendapatan dan kepercayaan konsumen, sehingga konsumsi menjadi tertunda. Melemahnya perekonomian Indonesia diakibatkan karena China merupakan salah satu mitra dagang yang terbesar di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas pelaku usaha yang disurvei dinyatakan mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi ini. Selama 10-26 Juli 2020, mayoritas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMK) dan usaha menengah dan besar (UMB) melaporkan mengalami penurunan pendapatan. Pada UMK sebesar 13% dan UMB sebesar 15% menyatakan pendapatan tetap. Kemudian dari UMK sebesar 2% dan UMB sebesar 3% yang menyatakan adanya kenaikkan pendapatan. Sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah akomodasi makanan dan minuman, serta transportasi dan pergudangan. Dari segi operasional, pelaku UMK dan UMB masih beroperasi secara normal dengan proposi masing-masing 49.4% dan 59,8%. Lalu, sekitar 5% pelaku UMK dan 10,1% UMB dilaporkan telah berhenti beroperasi akibat pandemi ini. Selain itu, penuruan tajam terjadi pada ekspor migas dam non-migas karena China merupakan pengimpor minyak mentah terbesar, termasuk dari Indonesia.

7e6fe4c0-71e2-40db-925c-ce309468fade-w1200-r1-6011fce58ede480e9a5fc303.jpg
7e6fe4c0-71e2-40db-925c-ce309468fade-w1200-r1-6011fce58ede480e9a5fc303.jpg
Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Pariwisata Indonesia

Pada masa Virus Corona (covid-19) atau bisa disebut dengan Masa Pandemi berdampak besar pada sektor Industri Pariwisata dari pada sekot industri lain-lainnya. Data Badan Pusat Statitistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan China ke Indonesia selama bulan Januari sampai bulan Juni 2019 mencapai 1,05 juta orang.

Menurut Worl Travel And Tourism Council, Indonesia mengalami kerugian semenjak bulan Januari dari Industri Pariwisata kurang lebih 1,5 Miliar Dollar AS. Alasan Indonesia mengalami kerugian disebabkan karena penutupan akses bagi turis dari Tiongkok yang tidak bisa berkunjung ke Indonesia. Kunjungan wisatawan mancanegara selama 2019 mencapai 16,3 juta dari target 18 juta dan dari Tiongkok sendiri sebesar 12% atau setara dengan 1,95 juta orang.

Dampak lain dari Virus ini adalah mengakibatkan ratusan ribu karyawan tetap banyak yang dirumahkan dan hanya mendapatkan setengah gaji dan membuat perekonomian para karyawan yang dirumahkan menurun, belum ditambah lagi karyawan lain yang harus dirumahkan. Selain banyak karyawan yang dirumahkan. Sementara itu , sektor perhotelan dan restoran juga merasakan dampak dari adanya Virus Corona. Jumlah tamu hotel menurun drastis, bahkan tamu dari dalam negeri. Restoran pun banyak yang tutup karena penjualan juga menurun. Namun, ada beberapa yang buka dan hanya melayani delivery order dan take away order.

Menteri Pariwisata, Wishnutama, menyatakan kondisi ini merupakan kondisi tantangan dan sekaligus dijadikan peluang untuk mencari potensi lain yang dapat menjadi daya tarik wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Untuk program yang sudah berjalan perlu dikelola dan dikemas dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat menciptakan daya tarik wisatawan dari negara lain.

Upaya Untuk Mengatasi Dampak Virus Corona

Pada masa Pandemi ini, pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi penuruan kinerja pariwisata. Pertama, mendorong wisatawan domestik. Kedua, mengalihkan rute penerbangan Tiongkok menjadi rute dalam negeri. Ketiga, mempromosikan alternatif tujuan pariwisata. Tak hanya itu, Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar ekpor negara tujuan utama, untuk mengantisipasi terbatasnya ketersedian dan lonjakan harga seperti jeruk sunkist yang semakin tinggi. Kementerian perkebunan juga berupaya mencari Negara alternatif lainnya untuk mengimpor jeruk sunkist dan mendorong produksi jeruk sunkist dalam negeri. Hal ini pemerintah juga dapat melakukan disversifikasi produk perkebunan untuk komoditas yang selama ini masih mengimpor barang dari China, misalnya jeruk sunkist tersebut.

Selain itu, Pemerintah saat ini juga menyiapkan strategi, pertama melalui pemberian insetif harga tiket pesawat sebesar 10-30%. Kedua, mendorong konferensi dan Meeting Incentive, Convention and Exhibition (MICE) disejumlah destinasi pariwisata.

Untuk mengatasi kekhawatiran wisatawan asing yang akan masuk ke Indonesia, saat ini otoritas 15 bandara utama di Angkasa Pura Isudah melakukan upaya pengetatan pemeriksaan di berbagai bandara, khususnya bandara Internasional. Dengan menggunakan thermal scanner dilakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi penumpang yang masuk. Selain itu juga dilakukan simulasi penanggulangan jika seandainya ada penumpang yang terindikasi terinfeksi virus corona.

Referensi

https://www.uii.ac.id/ekonomi-di-masa-pandemi-covid-19/

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2021/01/21/085000165/update-corona-di-dunia-21-januari-2021--97-2-juta-kasus-2-08-juta-orang

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/nurulhidayatilw2/dampak-wabah-virus-corona-terhadap-sektor-perdagangan-dan-perekonomian-indonesia-1uvWfFKXJ3q

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200915/12/1291857/survei-bps-covid-19-tekan-semua-sektor-usaha

https://www.unisbank.ac.id/v2/news/dampak-besar-corona-terhadap-industri-pariwisata/

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4172562/daftar-harga-barang-yang-naik-imbas-virus-corona-apa-saja

http://indonesiabaik.id/infografis/pariwisata-indonesia-di-tengah-virus-corona

https://xdana.com/artikel/bagaimana-dampak-corona-terhadap-perekonomian-negara/

https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp/182017844-Dampak-virus-corona-terhadap-sektor-perdagangan-dan-pariwisata-indonesia-eka-budiyanti.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun