Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih dari Sudut Filsafat

16 Juli 2020   22:03 Diperbarui: 16 Juli 2020   22:00 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita manusia ini lebih dari ciptaan lain di dunia ini. Batu benda mati. Tumbuhan benda hidup yang bisa bertumbuh tapi tidak bisa berpindah. Binatang benda hidup dan bisa bertumbuh dan berpindah. Kita manusia benda hidup yang bisa bertumuh,  berpindah dan berakal-budi. Ini berarti kita lebih dari binatang, pohon dan benda mati lainnya. Ada yang lebih dari kita manusia di dunia ini? Maksudnya yang kelihatan. Yang tidak kelihatan seperti roh-roh, tidak masuk dalam topik ini. 

Tidak ada yang lebih dari manusia. Dalam ukuran isi, berat, besar, pasti ada yang lebih dari manusia. Manusia lebih dari segala-gala yang ada di dunia ini karena apa? Karena manusia mempunyai empat unsur ini yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Empat unsur itu ialah: NAFSU + NALAR + NALURI + NURANI.(Kwadran Bele, 2011). 

Bayangkan, dengan NAFSU manusia bisa menjangkau seluruh jagat raya ini. Dengan NALAR manusia bisa memasukkan berbagai pengetahuan yang rumit dalam dirinya. Dengan NALURI manusia dapat bergaul dengan milyaran manusia lain di dunia ini. Dengan NURANI manusia bisa mengimani PENCIPTA-nya sendiri. Inilah kelebihan itu.

NAFSU itu lebih diarahkan ke keinginan yang baik, benar dan bagus. Di sini ada kecocokan antara benda lain yang lebih besar seperti kerbau, gajah, lebih cepat seperti kijang, lebih berat seperti babi nil. Kalau kita makan lebih banyak dari gajah, sama seperti mereka,  ini tidak mungkin. Bunuh diri. Untuk kendalikan NAFSU inilah kita manusia ada NALAR. 

NALAR kita mengarahkan kita manusia ke hal-hal yang benar. Biar terkadang kita sengaja mengabaikan pencerahan dari NALAR sendiri. Diketahui bahwa racun itu mematikan, tapi diminum dengan sengaja, tahu dan mau. Ini kita pakai kita punya kelebihan itu untuk membinasakan diri. Bahan peledak itu bisa meluluh-lantakkan ribuan ton benda. Kita sengaja padatkan bahan peledak itu sekian rupa lalu lontarkan ke tengah kota yang berpenghuni jutaan orang. Ini kelebihan NALAR yang berlebihan dipakai.

NALURI kita selalu mengakrabkan kita dengan sesama. Inilah lebihnya kita manusia dari ciptaan lain. Hanya anehnya, kita sudah lebih kenal bahwa ini sesama saudara saya, tapi dengan begitu mudah kita menghancurkan sesama dengan segala macam cara. 

NURANI kita lebih jeli dan lebih murni dari makhluk lain karena kita bisa mengalami adanya ADA YANG mengadakan segala sesuatu ini. Herannya dengan NURANI yang lebih murni itu kita melanggar aturan yang diberikan oleh DIA, PENCIPTA kita.

Kita lebih dalam segala hal atas dasar 4N ini. Jangan sampai kita bukan lebih baik tapi lebih jahat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun