Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, dan Penggerak Literasi

Guru, penulis dan penggerak literasi yang percaya menulis adalah jejak sejarah diri sekaligus warisan nilai bagi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak yang Tak Punya Teman: Wajah Sunyi di Balik Senyum Sekolah

16 Oktober 2025   15:06 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:06 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum di sekolah tak selalu berarti bahagia  kadang menutupi kesepian.  Sumber: Dokpri - Gen AI

Kita sering mengira "melindungi" berarti menjauhkan anak dari dunia luar. Padahal, tanpa ruang sosial, anak kehilangan kesempatan memahami perbedaan, mengelola emosi, dan membentuk empati. Data menunjukkan lebih dari separuh remaja Jakarta merasa kesepian. Itu artinya ada begitu banyak anak yang sedang berjuang dalam sunyi bahkan di sekolah yang ramai.

Anak itu tidak butuh banyak teman. Ia hanya butuh satu saja yang mau duduk di sebelahnya tanpa menghakimi. Mungkin, sebelum semua itu dimulai, ia hanya butuh izin dari orang tuanya untuk boleh punya teman.

Izin untuk Tumbuh

Tidak ada panduan pasti untuk menjadi orang tua atau guru yang sempurna. Namun, kasih sayang sejati kadang sesederhana memberi anak kesempatan untuk belajar dari lingkungannya sambil tetap kita pandu dengan kepercayaan, bukan ketakutan.

Sebab tak semua tawa di sekolah lahir dari kebahagiaan. Kadang, itu cara paling halus untuk menutupi sunyi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun