Popularitynya bukan semata karena viral; di balik itu, ada lirik yang menyimpan kekuatan sederhana namun resonan.
Lirik Sederhana, Pesan yang Mengena
Salah satu kekuatan Tabola Bale memang ada pada liriknya repetitif, ringan, dan penuh semangat.
Bagian yang paling sering dinyanyikan anak saya berbunyi:
"Oh Maimuna, oh lucunya..."
Kalimat sederhana itu dihafal mati oleh si sulung. Setiap kali suasana rumah mulai sepi, ia melantunkannya dengan logat khas Timur yang hangat. Ada sesuatu yang menggetarkan mungkin karena nadanya ringan, mungkin juga karena semangat gembira yang menyatu dalam irama.
Jika kita cermati, lirik Tabola Bale bercerita tentang kegembiraan dan pesona cinta khas anak muda NTT. Lagu ini memotret pertemuan seorang "kaka" dan "ade nona" yang polos, menggoda, dan penuh canda. Ada rasa kagum, ada rayuan malu-malu, namun semuanya dibalut dalam keriangan masyarakat yang mengekspresikan cinta lewat musik dan gerak tubuh.
Bagian rap-nya memberi warna modern yang segar, sementara sisipan lirik berbahasa Minang menambah nuansa lintas budaya menandakan bahwa kegembiraan bisa menyebar melintasi batas daerah.
Bukan sekadar lagu cinta biasa, lagu ini terasa sebagai selebrasi identitas dan keberagaman lewat musik.
Di balik nada riangnya, Tabola Bale seolah mengajak pendengar untuk menikmati hidup dengan cara paling sederhana: menari, tersenyum, dan mencintai tanpa beban.
Lagu ini seperti ruang kecil tempat siapa pun bisa menurunkan penat pengingat halus bahwa kebahagiaan tak selalu harus dicari jauh, kadang cukup ditemukan dalam irama yang mengalun dari hati Timur Indonesia.
Maka bukan kebetulan bila lagu ini tak hanya viral di layar gawai, tetapi juga hidup di ruang-ruang keluarga termasuk rumah kami sendiri.