Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, dan Penggerak Literasi

Guru, penulis dan penggerak literasi yang percaya menulis adalah jejak sejarah diri sekaligus warisan nilai bagi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dulu Pulpen, Kini Lipbalm: Transformasi Tas Sekolah Anak SMP

24 September 2025   10:42 Diperbarui: 24 September 2025   11:11 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswi SMP merapikan poni dengan cermin kecil saat pelajaran berlangsung. Sumber: Dokpri - Gen AI

Generasi saya dulu cukup dengan wajah berminyak dan jerawat remaja. Sekarang, anak SMP sudah membawa lipbalm, parfum, bahkan compact powder ke sekolah. Apa yang sebenarnya sedang berubah?

Cermin di Meja Belajar

Saat mengajar di kelas, perhatian saya tiba-tiba tertuju pada seorang siswi yang duduk di depan. Ia membuka tempat pensilnya, bukan untuk mengambil pulpen atau penghapus, melainkan sebuah cermin kecil. Dengan santai, ia merapikan poni rambut, lalu bercermin lagi. Tidak cukup sekali, ia mengulanginya berkali-kali, memastikan tiap helai rambut jatuh sempurna. Seolah papan tulis hanyalah latar belakang, sementara cermin mungil di mejanya adalah panggung utama.

Hingga akhirnya saya menegur.

Padahal di sekolah saya ada aturan jelas: anak-anak dilarang memakai make up. Tetapi kenyataan di lapangan sering berbeda. Tidak sedikit guru yang menemukan siswi membawa lipbalm, bedak tipis, bahkan parfum.

Pemandangan itu membuat saya terdiam sejenak. Seketika, ingatan saya melayang ke masa sekolah dulu.

Masa Lalu yang Sederhana

Ketika duduk di bangku SMP, wajah saya apa adanya: berminyak, keringatan, bahkan jerawatan. Tidak terlintas sedikit pun untuk menutupinya dengan lipbalm atau bedak. Tas sekolah saya hanya berisi buku, alat tulis, dan kadang bekal seadanya. Tidak ada cermin lipat, tidak ada parfum, apalagi cushion tipis.

Kalau wajah mulai mengkilap, cukup saya usap dengan sapu tangan lusuh di saku rok. Kalau bibir pecah-pecah, dibiarkan saja. Itulah kenyataan sederhana yang kami jalani.

Kontras sekali dengan anak-anak zaman sekarang. Isi tas mereka sering lebih lengkap daripada meja rias mini. Cermin, lipbalm, parfum botol mungil, hingga compact powder tipis kini jadi barang bawaan wajib.

Meski tata tertib sekolah sudah menekankan kesederhanaan penampilan, praktik di kelas sering kali berbeda dari aturan di atas kertas. Pada kenyataannya, fenomena ini sulit dibendung.

Pertanyaan pun muncul: bolehkah anak SMP berdandan? Apakah ini wajar sebagai bagian dari perkembangan zaman, atau tanda ada sesuatu yang bergeser dalam cara kita mendidik anak?

Arus Budaya Populer dan Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun