Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, dan Penggerak Literasi

Guru, penulis dan penggerak literasi yang percaya menulis adalah jejak sejarah diri sekaligus warisan nilai bagi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Generasi Lelah di Sekolah, Ketika Sarapan Jadi Kebiasaan yang Hilang

22 September 2025   00:23 Diperbarui: 23 September 2025   10:15 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Anak yang mengabaikan sarapan dengan main HP. (Sumber: freepik via kompas.com)

Alarm Pagi yang Terabaikan

"Bu, saya belum sempat sarapan."

Kalimat itu terlalu sering terdengar di ruang kelas. Sebagai guru, saya kerap mendengar jawaban serupa ketika murid terlihat lesu, mengantuk, atau sulit berkonsentrasi.

Bagi sebagian orang tua, melewatkan sarapan dianggap sepele. Padahal, perut kosong di pagi hari bisa menjadi batu sandungan serius bagi kualitas belajar anak-anak kita.

Data Kementerian Kesehatan (2022) menunjukkan hanya 44% anak usia sekolah di Indonesia yang rutin sarapan setiap hari. Artinya, lebih dari separuh siswa berangkat sekolah dengan energi minim. Tidak heran bila konsentrasi mereka cepat menurun, bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan ringan hingga pingsan.

Sarapan: Bahan Bakar Otak yang Terlupakan

Organisasi Pangan Dunia (FAO, 2021) menegaskan sarapan adalah kunci fungsi kognitif. Gula darah yang stabil setelah sarapan membantu otak berpikir jernih, mengingat lebih baik, dan merespons pelajaran dengan fokus.

Tanpa sarapan, tubuh anak akan mengambil cadangan energi darurat. Akibatnya, mereka cepat lelah, sulit mengikuti pelajaran, dan emosinya lebih mudah meledak.

Saya sering menyaksikan murid berulang kali menguap di jam pertama. Ada juga yang melamun saat diminta menjawab soal sederhana. Semua itu bukan semata karena malas, tapi karena otak mereka bekerja dalam kondisi bahan bakar yang kosong.

Fakta di Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun