Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompor Listrik: Berakhir sebelum Dimulai

28 September 2022   07:58 Diperbarui: 28 September 2022   08:41 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui arus globalisasi yang terjadi menuntut kita untuk  menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan zaman mengharuskan kita memiliki keterampilan untuk berinovasi dan kreasi agar beriringan dengan teknologi yang semakin canggih. Salah satu contoh perkembangan teknologi yang dekat dengan keseharian kita yaitu kompor.

Kompor yang digunakan untuk mengolah bahan makanan agar kebutuhan manusia sehari-hari tercukupi sudah mengalami banyak evolusi. Berikut ini ulasan sangat singkat mengenai macam-macam kompor sesuai perkembangan zaman:

Baca juga: Musashi

Sumber: hipwee.com
Sumber: hipwee.com
  • Tungku Api > Alat pertama yang digunakan memasak oleh orang zaman dulu dan pertama kali ditemukan di China pada zaman Dinasti Qin (221-206/207 SM).

https://www.arsitur.com/
https://www.arsitur.com/
  • Kompor Minyak > Ditemukan pertama kali oleh Alexis Soyer pada pertengahan abad ke-19.

https://www.arsitur.com/
https://www.arsitur.com/
  • Kompor Gas > Dibuat pertama kali pada tahun 1820, namun baru diperkenalkan pada tahun 1851. Semakin dikenal masyarakat luas mulai tahun 1880.

https://www.arsitur.com/
https://www.arsitur.com/
  • Kompor Listrik > Diperkenalkan pertama kali oleh George B. Simpson pada 20 September 1859.

Berdasarkan ulasan singkat di atas bisa diketahui bahwa sebenarnya kompor listrik bukanlah barang yang baru diciptakan. Kompor listrik tersebut sudah didesain sedemikian rupa sehingga untuk memenuhi tuntutan zaman dan kebutuhan sehari-hari.

Di Indonesia sendiri isu penggunaan kompor listrik baru akhir-akhir ini sedang hangat dibahas. Uji coba konversi gas LPG 3 kilogram (Kg) ke kompor listrik 1.000 watt yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT. PLN menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. 

Ada yang menerima karena dirasa memang perlu untuk memenuhi standar kebutuhan rumah tangga. Ada juga yang menolak karena pasalnya penggunaan kompor listrik dibarengi dengan adanya kenaikan harga BBM, penambahan daya listrik dikhawatirkan akan menambah beban pembayaran listrik, dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya. 

Namun, semua itu kemungkinan karena  sebagian besar belum begitu paham apa dan bagaimana penggunaan kompor listrik, amankah atau iritkah penggunaannya. Di sini peran pemerintah sangat diperlukan dalam memberi edukasi dan sosialisasi agar animo masyarakat terhadap kompor listrik semakin terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun