Kadang, masalahnya bukan pada konten, tapi pada cara ia menyebar. EHDS menganalisis kecepatan viral, karakteristik akun, dan pola interaksi untuk mengungkap kampanye terkoordinasi.
Kita sudah melangkah jauh. Kita telah membedah apa yang dikatakan sebuah konten melalui Analisis NLP, dan kita sudah menjadi detektif digital untuk mengetahui siapa yang pertama kali mengatakannya melalui Verifikasi Sumber. Sejauh ini, kita memiliki dua pilar pertahanan yang kuat.
Namun, ada skenario yang lebih licik. Bayangkan sebuah konten yang dirancang dengan sangat cerdas: isinya netral, tidak ada kata-kata pemicu, dan sumbernya adalah situs berita yang tampak wajar. Namun dalam hitungan menit, konten tersebut meledak, menjadi trending di seluruh platform, didorong oleh gelombang dukungan yang tampak luar biasa.
Inilah medan pertempuran modern disinformasi. Masalahnya bukan lagi hanya pada konten, tetapi pada cara konten itu menyebar. Di sinilah pilar ketiga dan mungkin yang paling canggih dari Enhanced Hoax Detection System (EHDS) bekerja: Analisis Pola Perilaku (Behavioral Pattern Analysis).
Sistem ini bertindak seperti seorang ahli epidemiologi digital, mempelajari bagaimana sebuah "virus" informasi menyebar melalui jaringan sosial. Ia tidak peduli dengan isi pesannya, ia hanya peduli pada pola penyebarannya untuk membedakan antara tren organik yang otentik dan kampanye manipulatif yang terkoordinasi.
Inilah tiga pilar utama yang dianalisis oleh EHDS.
1. Kecepatan Viral yang Tidak Wajar (Unnatural Viral Velocity)
Tren organik biasanya tumbuh seperti bola salju. Awalnya lambat, dibagikan oleh beberapa orang, lalu semakin cepat saat lebih banyak orang tertarik, mencapai puncak, kemudian perlahan mereda. Grafiknya membentuk kurva yang alami.
Kampanye bot dan buzzer terlihat sangat berbeda. Grafiknya seringkali seperti tembok vertikal. Sebuah konten bisa mendapatkan ribuan share atau retweet dalam beberapa menit pertama setelah dipublikasikan, lalu tiba-tiba berhenti. Kecepatan ledakan yang tidak wajar ini adalah "sidik jari" dari aktivitas terkoordinasi, di mana sepasukan akun diperintahkan untuk bertindak serempak pada waktu yang sama.
2. Karakteristik Akun Penyebar (Spreader Account Characteristics)
Siapa yang menyebarkan informasi ini? Manusia asli memiliki profil digital yang "hidup": ada foto keluarga, postingan tentang hobi, interaksi yang beragam. Akun bot dan akun palsu seringkali memiliki ciri-ciri yang sangat khas, seperti: