Mohon tunggu...
OmEfen
OmEfen Mohon Tunggu... -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Banyak Bicara atau Banyak Kerja Njul?

18 Desember 2013   20:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disoreh hari yang tenang berkumpullah dua pemuda yang bernama Bedul dan Panjul, mereka teman akrap dan sama-sama kompak

ditemani sebungkus rokok dan segelas kopi hitam untuk diseruput sama-sama, ya bahasa romantisnya segelas berdua dan kalau bahasa anak jaman sekarang sih katanya Joinan.

Tak diduga-duga keluarlah sebuah pertanyaan dari bedul kepada panjul (biasa, Bedul itu orangnya kadang latah dan yang ditanya kadang yang nggak-nggak)

"Njul!, aku mau tanyak nih, kamu pilih mana? banyak bicara sedikit bekerja atau banyak bekerja sedikit Bicara?". tanya Bedul semangat.

Lama kemudian Panjul menjawab.
"Waduh Dul, bingung saya, kalo kamu pilih yang mana loh?"
"kalau orang lain pasti milih banyak bekerja sedikit bicarankan?, kalo aku beda, aku pilih sedikit bekerja tapi banyak bicara Njul"
"Lah emang kamu kayak gitu" sela Panjul kepada bedul
"Njul!, pilihanku itu sudah tak pikir matang-matang dan berdasarkan realita yang ada"
"Sssssttt da jangan banyak omong, emang dasar realita dan dasar pemikiranmu itu opo?"
"Kalau banyak bekerja sedikit bicara itu Romusa Njul alias budak tawanan orang Jepang tapi kalau yang banyak bicara dan sedikit kerja itu mandornya Njul, jadih enak mandornya toh?"
"Lah kok bisa kamu samakan dengan romusa dan mandornya itu ceritanya gimana Dul?"
"Coba kalo ada kerja paksa atau kerja dibawah tekanan, bisa gak budak tawanan atau pekerja rodinya banyak omong mengutarakan pendapat kepada mandornya? yang ada malah digampar bolak balik Njul sama mandornya dikirain menentang dan sok tau. tapi coba kalo jadi mandor bisanya nyuruh doang sama ongkang-ongkang dan merintah ke budaknya tanpa belas kasihan,

he! yu olang kerja jangan malas itu angkat batu n timpuk dimukamu!;
n yu olang jangan mentang-mentang satu bulan gak ye kasih makan jadi malas-malasan!;
yu olang jangan menentang ae, kalo yu menentang ae, yu akan lebih sengsarah!;
yu olang bikin jalan buat ae lewat!;
yu olang buat jembatan buat ae berak!;

dan pokoknya banyak banget deh Njul celotehnya, tapi enak aja tuh mandor karena tinggal suruh-suruh, nah itu dia Njul yang ane pingin, dan yang lebih jelas mandor lebih pinter dari romusanya. apalagi kalo ada hal yang gak bener dari romusa yang bikin mut hati sih mandor hilang, beeuuuuhhhh yu olang bisa kerja apa tidak?, dasar yu olang over demmit yu n go yu ofer dombret

Tapi coba Njul kalo orang yang banyak bekerja sedikit bicara kayak romusa, taunya kalo disuruh cuman yes ser, yes ser (dasar Bedul, katanya tawanan orang Jepang tapi njawabnya ko pake bahasa Inggris, nulisnya salah lagi, masak yes ser?, sar ser sar ser kepalamu ambyar Dul (kata panjul dalam hati) dasar Bedul Semprul). terus kalau salah dibentak-bentak bahkan gak dikasih makan dan kata mandornya sih yu olang biar tahu rasa. bayangkan Njul kalo musim panen saja yang banyak makanan, mandornya gak mau ngasih makan sama romusanya, apalagi nanti kalo ada musim paceklik, bisa jadi tuh romusa dikorbanin buat disate ditusuk dari mulut sampai tembus ke bagian Nurdin Silitnya

"Bentar Dul, sebenarnya kamu mau cerita tentang penjajahan Jepang apa mau cerita sedikit kerja banyak bicara atau sebaliknya sih Dul?, ko cerita kamu panjang lebar gak karu-karuan" sela Panjul yang agak gregetan

"Ya intinya sih kamu milih mana kayak mandor romusa yang punya jiwa kepemimpinan dengan mulutnya atau milih jadi romusanya yang diam gak berani bicara apa-apa tapi giat banyak kerjanya?"Tanya Bedul
"Ya kalo aku sih gak milih dua-duanya Dul!"
"Lho kenapa ko gak milih?"
"Karena aku punya gambaran sendiri tentang prih bahasamu ituh"
"Coba apa dasar pemikiranmu dan ceritakan gambaranmu tentang perih bahasaku ini Njul"
"aku gak suka  banyak bekerja sedikit bicara karena itu sama dengan maling, coba liat maling, cukup bicara sikat bleh, semua isi rumah bahkan isi gedung habis, padahal cuman bilang sikat bleh. begitu pula dengan banyak bicara sedikit bekerja, itu orang edan alias gendeng, liat aja orang edan Dul ! ngomongnya da ngalor ngidul gak jelas tapi gak ngapa-ngapain, yang ada cuman ngomel-ngomel sendiri sama pake cancut doang, pake cengar-cengir lagi, ketawa-ketawa sendiri terus ngomel2 hawe weah oleh-oleh hi hihihihi haa hii huuhuhuhu, wis pokoknya persis kamu lah Dul" jawab Panjul sedikit Ngikik nahan ketawa.
"Ooooo, dasar semprul kamu Njul, titenono yoo"
jawab bedul sambil ngelempar bungkus rokoknya ke Panjul yang lari ngacir menjauh dari bedul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun