Mohon tunggu...
Bedjo Radmila
Bedjo Radmila Mohon Tunggu... -

UGM YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengembangan Ekowisata Pantai

11 Agustus 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 2818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13447086881061919827

[caption id="attachment_206198" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]

Indonesia merupakan negara dengan kekayaaan alam yang sangat melimpah, mulai dari sektor migas, pertanian yang subur serta pariwisata. hal ini bisa di amini karena secara geografis dan kenampakan alam indonesia adalah negara archipelago (kepulauan) dan juga memiliki iklim tropis. Keberagaman landscape daratan Indonesia dan laut yan terbentang sangat luas menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata yang cukup potensial.

Indonesia terdiri dari banyak pulau dari sabang sampai meruake, serta banyaknya pulau secara otomatis Indonesia memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu sekitar 95.181 km. Dengan garis pantai yang panjang tentu saja Indonesia memiliki potensi wisata pantai dan laut yang cukup banyak. Selain itu keberagaman kenampakan dan hayati setiap pantai pun beragam, serta budaya di sekitar pantai pun berbeda pula, semua itu menambah kekayaan Indonesia di bidang pariwisata.

Pemanfaatan pantai bermula pada jaman penjajahan, umumnya pantai-pantai di daerah jajahan di gunakan sebagai pusat-pusat perdagangan yang mendorong munculnya kota pantai seperti semarang dan batavia (jakarta). Akan tetapi kota pantai yang di landaskan faktor tersebut tidak menjamin pantai tersebut layak di jadikan obyek wisata.

Wisata pantai umumnya hanya sebatas menikmati keindahan alam, mandi, surfing dan kegiatan lain yang bersifat konvensional. Hal ini tak lepas dari bagaimana sebuah obyek wisata itu di kembangkan, pemanfaatan obyek wisata pantai biasanya di titik beratkan pada pengembangan amenitas, seperti pembangunan hotal dan sarana lain seperti yang terjadi di Bali, Hal ini di rasa kurang begitu memberikan nilai lebih pada suatu obyek wisata pantai, serta pengembangan fasilitas terkadang mamberi dampak buruk dan merusak ekosistim dan keasrian pantai itu sendiri. Seperti di beberapa obyek wisata pantai di Bali pembangunan hotel yang secara terus menerus berkibat pada menurunnya nilai eksotisme wisata pantai itu sendiri.Selain itu dampak dari munculnya hotel-hotel baru akan mengakibatkan persaingan hargayang tidak sehat, dengan harga yang lebih murah memang akan memacu para wisatawan datang ke Indonesia, akan tetapi secara logika wisatawan yang kuran berkualitas akan datang ke Indonesia. Hal ini mengakibatkat degadrasi destinasi wisata itu sendiri.

Pentingnya pengembangan obyek wisata pantai akan berpengaruh pada keberlanjutan obyek wisata pantai tersebut. Dalam kosep pariwisata berkelanjutan harus memenuhi syarat ekonomi, sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri. Dengan kosep keberlanjutan ini ekowisata bisa di jadikan acuan dalam pengembangan suatu obyek wisata pantai.Menurut TIES ( The Interntional Ecotourism Society) pada awal tahun 1990an definisi ekowisata seperti berikut : "Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat”. Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa ekowisata mengandung unsur dan selaras dengah konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan memperhatikan aspek Ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan.

Dalam pengembagnan obyek wisata pantai yang mengacu pada ekowisata, pada dasarnya wisatawan di ajak untuk menikmati keindahan alam pantai dan laut sembari melakukan tindakan konservasi terhadap ekosistem dan alam di sekitar obyek wisata. Ekowisata akan memberikan wisatawan berbagai opsi atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi wisata konvensinal seperti berenang, berjemur, berfoto dan lain sebagainya. Akan tetapi juga menambah wawasan wisatawan karena pembelajaran terhadap alam juga menjadi atrakasi tersendiri di konsep ini. Penerapan konsep ekowisata dalam pengembangan wisata pantai memberikan opsi lebih atau atraksi wisata lain bagi wisatawan. Tentunya ekowisata membutuhkan peran aktif dari wisatawan itu sendiri. Pada dasarnya semakin banyak atraksi wisata dalam sebuah obyek wisata akan berdampak pada semakin menariknya suatu daerah pariwisata.

Kegiatan korsevatif yang di maksud dalam ekowisata adalah turut menjaga keasrian alam obyek wisata pantai, tidak membuang sampah secara sembarangan dan hanya meninggalkan jejak pada setiap perjalanan juga menjadi dasar dari ekowisata. Dalam perkembangan dunia pariwisata pergeseran paradigma dari mass tourismke individu atau kelompok kecil dangat berpengaruh pada keberlanjutan ekowisata dan pelestarian ekologi suatu wisata alam. Dengan pergeseran paradigma pariwisata ini akan berimplikasi pada wisatawan itu sendiri, tantunya dengan kesadaran konservatif dalam menikamti suatu obyek wisata pantai akan meningkatkan kualitas dari wisatawan itu sendiri.

Dalam konsep ekowisata, pelibatan secara aktif masyrakat sosial budaya sekitar juga perlu di perhatikan. Pada dasarnya masyarakat sekitar merupakan subyek yang paling paham tentang keadaan alam obyek wisata. Mereka sudah tinggal lama dan mampu beradaptasi dengan baik, yang secara tidak langsung mereka tahu bagai mana menjaga lingkungan sekitar mereka. Adanya kesinergisan antara alam dan penduduk sekitar melahirkan kearifan lokal yang merupakanproduk dari dialektika masyarakat sekitar dengan alam yang mereka pijak, simbiosis mutualisme inilah yang menjadikan mereka mengerti bagaimana menjaga dan merawat alam mereka. Selain itu budaya yang di miliki masyarakat sekitar akan menambah daya tarik wisata, para wisatawan yang di dorong untuk berbaur dengan masayarakat sekitar akan memberikan kesan berbeda bagi perjalanan mereka. Pemanfaatan rumah-rumah warga sebagai hunian, penyediaan makan yang di kelola oleh masyarakat dan juga cindera mata hasil olahan masyarakat sekitar tentunya akan menambah pengahasilan masyarakat itu sendiri tentunya atau kata lain akan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat sekitar.

Tentunya pengembangan ekowisata pantai tidak bisa di terapkan di semua pantai di Indonesia, Karena karakteristik pantai yang berbeda dan kebutuhan wisatawan yang berbeda pula serta kesadaran masyarkat sekitar pantai tentang ekowisata kadang menjadi penghambat pengembangan ekowisata. Dan tentunya motivasi wisatawan, ketersediaan atraksi wisata di pantai, serta amenitas di sebuah obyek wisata akan mempengaruhi kegiatan wisata di suatu obyek wisata itu sendiri. Akan tetapi ekowisata bisa menjadi acuan pengembangan pantai di kawasan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun