Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inflasi

29 Mei 2022   13:10 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:57 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo https://depositphotos.com

Untuk mememnuhi kebutuhan tersebut pemerintah harus mencetak uang sebagai tambahan kekurangan anggarann dan jumlah uang beredar bertambah daripda sebelumnya, dan akan memicu inflasi. Pada prakteknya sepanjang tahunberjalan jumlah hutang negara selalu bertambah setiap tahunnya.

Selain disebabkan oleh pertambahan jumlah uang beredar akibat pencetakan uang baru, inflasi juga bisa dipicu dengan nilai tukar Rupiah terhadap  mata uang asing, misalnya Dollar Amerika. 

Dengan adanya penambahan hutang negara dengan sendirinya  nilai tukar rupiah menjadi melemah. Hal ini bisa ditutupi atau dihindari jika ekspor meningkat, jumlah aliran valuta asing ke dalam negeri meningkat sehingga nilai tukar valuta asing dapat bertahan. 

Namun sekiranya perdagangan defisit dimana jumlah impor lebih besar dari ekspor maka bisa dipastikan kebutuhan valuta asing akan semakin meningkat. Selain kebutuhan valuta asing oleh pemerintah, dunia usaha juga membutuhkan hal tersebut sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing meningkat, dan hal ini akan memicu inflasi secara integral dengan kenaikan harga-harga barang di dalam negeri.

Pengelolaan hutang biasanya dipakai untuk investasi dan digunakan sebaik mungkin sehingga proyeksi keuntungan masa depan semakin baik. 

Namun Ketika pengelolaan hutang  bersifat konsumtif, dan berfoya-foya dan dikorupsi, hutang tersebut tidak menjadi efektif, dan menyebabkan kegagalan pemerintah dalam mengelola pendapatan. Biaya modal menjadi besar, sementara pendapatan tidak sebesar yang diharapkan. Jika pengelolaan hutang negara sangat boros, maka inflasi tidak terkendali.

Sebenarnya inflasi biasanya dirancang positif, dalam arti terjadi inflasi di dalam tahun berjalan, dan deflasi dihindari. Jumlah uang yang beredar akan bertambah banyak. 

Pemerintah dan Bank Sentral secara Bersama-sama merancang inflasi setiap tahun, di dalam Menyusun APBN dan rencana jumlah uang beredar sepanjang tahun. Biasanya inflasi dirancang berada pada 3 s/d 5 %, dengan maksud ekonomi tumbuh, konsumsi meningkat. 

Pemerintah merancang inflasi berdasarkan target dari penerimaan pajak, dan dengan sendirinya pajak akan menaikan harga-harga barang, dan jumlah uang beredar di pasar semakin bertambah banyak. Pemerintah mengenakan pajak sebesar 11% untuk PPn, untuk rantai pasok 3 tingkat pemerintah memperoleh peningkatan nilai 36.7%, dan 68,5 % untuk 5 tingkat rantai pasok, dan 107,6% jika rantai pasok 7 tingkat. Panjang rantai pasok tersebut ditentukan oleh jenis barang yang dijual, mulai dari diproduksi sampai ditangan konsumen. 

Jarang sekali terjadi transaksi berlangsung pada 1 transaksi, atau 2 tingkat rantai pasok, hal ini mungkin bisa terjadi untuk hal-hal yang sederhana, seperti petani menjual langsung hasil pertanian mereka ke konsumen secara langsung. Kebanyakan hal ini tidak dipungut pajak oleh pemerintah dengan demikian juga jenis usaha-usaha kecil yang melayani pelanggan langsung, serta kedai-kedai kecil, mereka tidak tidak dipungut pajak.

Setiap terjadi inflasi dengan sendirinya pendapatan pemerintah terhadap pajak semakin tinggi. Semakin besar inflasi maka jumlah uang yang bisa dikumpulkan dari pajak oleh pemerintah semakin bertambah besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemerintah memperoleh hal positif dari adanya inflasi. Oleh sebab itu pemerintah di awal tahun selalu merancang inflasi yang akan terjadi pada satu tahun ke depan. Dengan demikian bisa ditentukan berapa besar penambahan pendapatan pajak pemerintah setiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun