Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lindungi Mereka Dari yang Jahat!

19 Mei 2021   10:28 Diperbarui: 19 Mei 2021   10:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan,  Rabu 19  Mei  21

Yoh 17:11 Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata :"Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. 14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. 16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.  18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

.

Renungan

Seorang Guru TK di Malang Terlilit Hutang Pinjaman Online. Ketika ditanya  "Untuk mbayar kuliah mbak?" ,  ibu itu menjawab  "Kalau saya gak mbayar kuliah, akhirnya saya harus terminal ikut di semester depan  akhirnya saya harus mbayar dobel ...saya gak berpikir panjang ya ...saya itu  terjerat disitu ya ...   Kalau  tahu akhirnya seperti ini, saya gak mau gitu ... karena saya gak tahu itu tadi  akhirnya saya nekad pinjol ... kalau tahu resikonya seperti ini saya gak mau ...wis mending saya terminal dari pada seperti ini..," (Kompas TV, 18 Mei 2021). 

Kasus yang membelit guru TK itu saya kira merupakan salah satu dari sejuta dua kasus pinjam meminjam, yang belum atau tidak muncul ke permukaan. Berulang kali membantu saudara yang salah langkah, salah pilih, tidak cermat mengelola ekonomi keluarga, gali lubang tutup lubang bikin mumet pusing pecah kepala. Betapa seharusnya siapapun mesti berhati-hati sebelum memutuskan suatu pilihan. Bijaksanalah jika sebelumnya mempertanyakan pentingkah, pokokkah, haruskah, perlukah, baikkah, paskah, benarkah, mendesakkah, kinikah, mampukah, bergunakah barang, orang, atau hal lain yang mau dipilihnya? Bagaimana juga dampak jangka pendek, menengah atau jauhnya? Namun kenyataannya tidak semua orang melakukannya. Praktik keliru pukul dulu urusan belakang banyak dijalankan.

Bacaan Injil hari ini menarasikan kemungkinan terjadinya salah langkah, salah pilih murid-murid Yesus sekembalinya Ia  ke Bapa, Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Ketika masih bersama murid-murid, Yesus memelihara dan menjaga mereka agar jangan sampai binasa, terlepas dari pada-Nya, kecuali mereka yang sejak semula memilih binasa. "Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka ... firman-Mu adalah kebenaran" Yesus memberikan firman Allah kepada mereka sebagai kompas hati nurani kehidupannya. Sepeninggal-Nya,Yesus memohon Allah sendiri memelihara dan melindungi mereka dari yang jahat. Dengan andalan bersama Bapa, Allah yang benar mereka tetap mampu memilih yang kudus dan benar. Mereka dikuduskan dalam kebenaran, karena berpegang pada Firman Allah yang adalah kebenaran.

Yesus menghendaki murid-murid-Nya sejak awal memahami posisi dan resiko pilihan bersama-Nya. "...dunia membenci kamu, karena kamu bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia" Terhadap semangat dunia, yang terjangkiti virus kuasa kegelapan kejahatan setan, dosa dan maut, mereka disatu pihak mesti senantiasa berjaga dan waspada.  Sekaligus di lain pihak, namun toh tetap mengandalkan penyertaan Allah. Tidak mengandalkan kekuatan diri semata.,  "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat"  

Para murid tetaplah orang yang rapuh. Potensial samar-samar memandang, salah menimbang, keliru memutuskan pilihan, sesat langkah tindak eksekusinya, dapat membuatnya terjerembab dalam kubangan kejahatan. Mereka dapat meninggalkan dan menanggalkan lagi Yesus di salib kayu palang, jadi pecundang. Namun jika mereka setia, taat berpegang pada firman kebenaran Allah, segala sesuatu menjadi mungkin bagi orang percaya.  "Tidak susah kehilangan dunia, susahlah kehilangan Allah!", begitu semboyannya. Bersama Allah, yang lemah berubah jadi gagah perkasa, tidak terkalahkan, keluar sebagai pemenang..

 Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Sudahkah menggunakan pengalaman salah pilih, keliru langkah  sebagai guru terbaik kehidupan? Tekunkah memohon hati yang paham menimbang perkara untuk senatiasa dapat membedakan kanan dengan kiri, kebaikan dan kejahatan? Bagaiaman saat menghadapi perkara dilematis, mengikuti Allah atau meninggalkan Allah? Apakah menghalalkan segala cara dan jalan untuk mencapai tujuan? Apakah suka pilihan jahat  menyerempet bahaya terjerembab kelembah kehinaan?

Yang mewujudnyatakan doa Yesus, Bapa Kami "... bebaskanlah kami dari yang jahat", hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas. Hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat, jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Merdeka dari yang jahat!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun