Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ikut Yesus Kristus?

14 Mei 2021   10:41 Diperbarui: 14 Mei 2021   10:49 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kini tiga puluh tiga tahun telah berlalu dari wawancara itu. Saya masih tetap berpegang pada jawaban menjelang tahun 1988 itu. Saya ikut Yesus, karena Yesus mengasihi, memilih, menjadikan sukacita hidup. Atau kalau menggunakan bahasa Paulus  ,aku telah ditangkap oleh Yesus. "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus" (Flp 3:10-12).

Dia yang menangkap Paulus, menawarkan dan mewartakan Bapa sebagai satu-satunya. Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas, berkenan menjadikan sahabat. Saya, manusia, makhluk, oleh-Nya disapa dan dijadikan sahabat Allah, Sang Khalik. Wauw hadiah, kasih karunia, rahmat luar biasa. Rahmat ini yang mendorong untuk melakoni hidup seturut pangalaman eksistensial Paulus."Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. 

Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. (Gal 2:20) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Flp 1:21) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,(Flp1:29)

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Mengapa kristiani? Yesus Kristus yang hidup 2021 tahun lalu tetap sama, mengasihi, memilih, mensukacitakan hidup semua manusia, maukah menanggapi panggilan eksistensial-Nya?  Bagaimana mengaktualkan  kristianitas diri?

Yang menanggapi pilihan-Nya, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang kasih-Nya tanpa batas, hidupnya penuh syukur,  sukacita,  semangat, jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Pilihan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun