Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maukah Jadi Nikodemus Masa Kini?

12 April 2021   08:03 Diperbarui: 12 April 2021   08:12 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan, Senin 12 April 2021 Percakapan Nikodemus  (Yohanes 3: 1-8)

Yoh 3 : 1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. 2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." 3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." 4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" 5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. 6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. 7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Renungan

Seorang siswi kelas delapan Sekolah Menengah Pertama menulis surat kepada salah seorang gurunya. Isinya puja puji kepada sang guru, mengajar dengan menarik, pintar, cerdas, dewasa, berwibawa. Ia begitu menaruh simpati, mengagumi dan mengidolakannya. Bahkan lebih dari semuanya, ia menyatakan jatuh cinta. Kehadiran sang guru berdampak. Menjadikan hidup baru dan bermakna.

Bacaan Injil hari ini menarasikan hal serupa. Nikodemus pada suatu malam mendatangi Yesus. Nikodemus seorang tokoh terkemuka,  pemimpin agama Yahudi, anggota Sanhedrin, dari golongan Farisi. Golongan para rabi, ahli-ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Golongan yang berpegang pada Taurat Musa dan adat istiadat nenek moyang. Golongan yang mentaati hukum Taurat dan segala peraturan  secara mutlak. Golongan  yang menekankan pentingnya menurut dan melakukan hukum Taurat secermat-cermatnya untuk meraih keselamatan.  Terhalang oleh ketakutan yang akan mengundang permusuhan dari pihak orang Yahudi dengan akibat pengucilan, Nikodemus mendatangi Yesus saat malam hari. Ia menaruh simpati, bersikap baik kepada dan mengagumi Yesus. Ia merasakan kehadiran-Nya bernilai dan bermakna baginya. Ia melihat tanda-tanda kuasa ilahi pada-Nya, "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus membuka wawasannya,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yesus mewartakan bahwa perihal masuk Kerajaan Allah bukan merupakan prestasi dan balas jasa. Bukan hasil perjuangan manusia. Bukan pahala, balas jasa atas kebaikan yang dilakukan manusia.

Kerajaan Allah, keselamatan, persatuan dengan Allah dan kesatuan dengan seluruh manusia dan alam semesta, pada dasarnya merupakan karya Allah. Tawaran Allah akan keselamatan dalam diri Yesus, mengundang manusia untuk menanggapi-Nya. Kuasa dari atas, kuasa Allah mendorong manusia datang kepada-Nya. Kuasa Roh memproses manusia meninggalkan manusia lama, mengenakan hidup baru. Kuasa Roh mengubah hidup manusia. "Gathuk" dengan Allah,  "menggathukkannya' dengan sesama dan alam ciptaan. Mengasihi Allah tidak dapat tidak, mesti dan harus mengasihi sesama dan makhluk-Nya.  Dengan kata lain masuk Kerajaan Allah adalah sebuah rahmat. Rahmat keselamatan yang menggerakan manusia untuk hidup baik, benar dan indah. Kebaikan, kebenaran, dan keindahan hidup merupakan tanda keselamatan yang ada padanya.  Karena menyadari hidupnya sudah berada pada posisi selamat, maka konsekuensinya hidup dengan baik, benar dan bagus. Jadi bukan aku berbuat baik, benar, bagus agar selamat, masuk surga. Melainkan dalam Yesus, aku sudah selamat, maka hidupku baik, benar dan indah. Sedangkan kejahatan, kesesatan, kebebalan hidup merupakan kuasa sebaliknya, kuasa yang memandulkan efektifitas keselamatan yang dikaruniakan-Nya.  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh."  Gerakan dari dalam, dorongan hati yang memunculkan kesediaan manusia datang menjabat uluran tangan keselamatan, pertobatan pada dasarnya  karya Allah. Manusia dengan visi, pola pikir, sudut pandang, cita-cita dan kerpihatinan-Nya, adalah manusia yang lahir dari Roh. Bagaimana terjadinya? Ini karya Allah. "Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus adalah simbol orang-orang yang mengalami hidupnya diubah  oleh Allah dalam nama Yesus, namun karena situasi kondisi lingkungan yang tidak kondusif, masih sembunyi-sembunyi. Yesus sedang memprosesnya. Dan pada saat-Nya, Nikodemus dengan berani memproklamasikan kekristenannya.

Manakah yang ditawarkan Yesus, agama Kristen atau "way of life" kekristenan? Pernahkah melakukan percakapan pribadi dengan Allah, dengan Yesus perihal keselamatan sejati, surga, firdaus, hidup kekal? Kebenaran manakah yang akan dihidupi : karena sudah selamat, saya jadi berkat? atau saya jadi berkat supaya selamat? Maukah membuka hati, mempersilakan Yesus memproses kehidupan diri? Maukah jadi Nikodemus masa kini? "Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga". Surga, keselamatan yang berkat Yesus, sudah dialami kini, di sini jadikan hidup lebih bermakna, hidup banget, hidup penuh syukur, sukacita, semangat jadi berkat. Ini misteri. Yang lahir dari air dan Roh, selamat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun