Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberitahuan tentang Kelahiran Yesus

25 Maret 2021   06:54 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:00 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apakah bertolakbelakang dengan logika jika Yesus yang dilahirkan Maria, disebut Anak Maria sekaligus Anak Allah? Kerbau beranak kerbau, ayam beranak ayam. Manusia beranak manusia, Allah ber-Anak Allah. Anak Allah, berarti berasal dari Allah, datang dari Allah, lahir dari Allah' Apakah salah mengucap syukur puji Tuhan saat kerbaunya beranak kerbau, ayamnya beranak ayam, dan istrinya beranak manusia? Apakah keliru, jahat bahkan berdosa berat mengucap "Alhamdulillah", - berkat karunia pencerahan-Nya -  diperkenankan memahami dan menyaksikan peristiwa Allah dalam Yesus, lewat Maria ber-Anak Allah? 

Adakah yang porno dari kisah Allah masuk ke bumi manusia dalam Yesus lewat Maria? Adakah yang terangsang gairah dan nafsu seksualnya saat membaca kisah  perikope itu?  Mampukah menemukan dan melihat Allah, Yang Luar Biasa di dalam peristiwa yang biasa? Ketika mendengar ayam babonnya berkotek-kotek, segera "connect"kah dengan DIA,Yang Luar Biasa, yang kasih paket hadiah telur-Nya? Bukankah ini kisah kekudusan yang luar biasa? Adakah yang mempertanyakan kemampuan Allah  menjadi kitab? 

Tak mampukah Allah menjadi kitab? Jika Allah Yang Mahakuasa mampu menjadi buku -- nuzulul buku - adakah yang masih arogan, berani meragukan kemampuan Allah yang sama untuk  menjadi manusia, nuzulul insan? Jika Allah mau dan mampu jadi buku, tidak bolehkah, tidak benarkah kalau Dia juga mau dan mampu memilih  jadi manusia?. Semuanya masuk akal bukan?.

Pencermatan itu, bermanfaat juga untuk lebih mudah dan jelas memahami hal-hal yang terkait dengan Yesus dalam perikope yang sama.  Bahwa Yesus  disebut kudus, Anak Allah; Ia menjadi besar,  disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya; Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Semua  ini  bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Bahkan dengan mencermati  perikope lebih jeli lagi, ditemukan adanya semacam pola perayaan ekaristi lengkap di dalamnya. Bagian pembukanya adalah narasi inisiatif Allah lewat malaikat Gabriel mendatangi Maria. Dialog Gabriel dengan Maria merupakan bagian Liturgi Sabda. Selanjutnya narasi "Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu", mengubah sabda menjadi daging dalam rahim Maria. Maria menerima dan menyatu dengan Allah dalam Yesus. 

Maria sedang dan sudah ber-komuni, bahkan komuni paling sejati. Ini merupakan bagian liturgi Ekaristi. Komuni Maria kemudian mengutusnya untuk berkomunitas,menjadi berkat, solider dengan Elisabet sanaknya yang mengalami kejadian serupa. Dan narasi "lalu malaikat itu meninggalkan dia", merupakan bagian penutup. Selesai berekaristi, posisi dan peran malaikat digantikan oleh Allah sendiri dalamYesus yang sedang dan telah diteriman dalam komuni. Sendiri namun tidak pernah sendirian.Sendiri sekaligus berkomunitas!

Sebagaimana Abraham dijuluki  Bapa orang beriman, demikian juga Maria dikenal sebagai Bunda orang beriman. Maria  menjadi model orang beriman. Karena Maria mengamini Allah, mengiyakan kehendak-Nya, menyetujui mau-Nya, maka Maria mengandung  Allah, berisi Allah, memuat Allah, untuk selanjutnya Maria melahirkan Allah, menampakkan Allah, mengeluarkan Allah, mengejawantahkan Allah, menyatakan Allah. Ini menjadi prinsip universal. 

Siapapun dapat berperan sebagai Maria masa kini di sini dengan jalan  mengamini Allah, mengandung Allah dan melahirkan Allah. Peristiwa mengandung entah karena pemilu, perselingkuhan, pemerkosaan, pada lanjut usia untuk anak ke empat lima dansebagainya, ketika diolah dengan hati bening dalam relasi dengan Tuhan, sukacita adanya. Gereja Katolik mengenangkan tanggal 25 Maret sebagai  Hari Raya Kabar Sukacita.

Maukah menjadi Maria masa kini? Siapakah yang mau diamini? Menolak Allah, mengamini setan, akan mengandung --kerasukan-  setan, pasti melahirkan setan. Kesetanan! Dalam menghadapi setiap peristiwa kehidupan, dapatkah senantiasa berkata "Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut kehendak-Mu!" Maria jadi model hidup orang beriman, hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Alhamdulillah, Allah ber-Anak Allah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun