Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberitahuan tentang Kelahiran Yesus

25 Maret 2021   06:54 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:00 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bacaan Kamis, 25 Maret 2021 Pemberitahuan  tentang Kelahiran Yesus  (Lukas1 : 26-38)

Luk 1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,  27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"  35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Mengandung itu kabar sukacita ataukah dukacita?. Menjadi peristiwa sukacita bagi pasangan suami istri atau kakek nenek yang puluhan tahun merindukan hadirnya bocah, momongan, anak, cucu cicit pelestari garis keturunan. Namun dapat menjadi peristiwa duka cita bagi gadis perawan, janda muda maupun tua, atau pasangan suami istri yang anaknya sudah empat lima atau lanjut usia umurnya.. 

Berapa banyak pelajar dan mahasiswa yang masih sekolah kuliah begitu kerepotan harus jeda sejenak untuk melangsungkan pemilu, pernikahan hamil dahulu. Berapa banyak bayi diaborsi oleh muda-mudi yang kebablasan, kelewat batas dalam berpacaran, atau oleh pasangan suami istri yang kehadiran janin di rahimnya tak dikehendakinya lagi. Mengandung bagi mereka memalukan, aib, tambah beban, merepotklan.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan peritiwa perawan Maria yang sedang dalam posisi bertunangan dengan Yusuf,  mendapat kabar harus mengandung. Coba posisikan sebagai Maria dan Yusuf masa kini. Berdua mencari surat keterangan sehat ke puskesmas. Masih gadis perawan, perjaka tulen, sedang bertunangan belum berhubungan suami istri dipanggil dokter kandungan atau bidan puskesmas dan diberi ucapan "Profisiat, selamat. Hasil pemeriksaan urin di laborat positip. Ikut sukacita, dianugerahi putra!"  Apa yang segera terucap? Alhamdulillah atau Astaghfirullah?  Berkat atau bencana?

Bagimana ketika Maria mendapat info akan mengandung?  Dinarasikan malaikat Gabriel masuk ke rumah Maria dan berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.  

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,  dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."  Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu, dan bertanya "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"   Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah". 

Coba fokuskan perhatian dan pencermatan pada Maria. Prakarsa pertama dari Allah. Maria didatangi  dan disapa Gabriel malaikat utusan Allah; Maria terkejut mendengar perkataan Gabriel, dalam hati mempertanyakan arti salam itu; Maria dinyatakan terberkati, disertai Tuhan, dan dinasihati jangan takut beroleh kasih karunia di hadapan Allah; Maria akan mengandung, melahirkan anak laki-laki, menamai-Nya Yesus; Maria mempertanyakan bagaimana mungkin terjadi karena belum bersuami; Maria mendapat penjelasan bahwa terjadinya karena Roh Kudus akan turun atasnya dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaunginya;  Maria diberitahu bahwa Elisabet sanaknya yang disebut mandul itu sedang mengandung enam bulan di hari tuanya sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. 

Dan pada akhirnya Maria menyadari sebagai hamba Tuhan, memutuskan mengamini kehendak-Nya. Andaikata saat itu Maria tidak sampai pada kesadaran sebagai hamba Tuhan dan menolak mengamini-Nya, apa yang terjadi? Pasti Yesus tidak jadi lahir, kristianitas tidak ada, dan wajah dunia seperti apa? Tidak tahulah! Namun kenyataannya Maria mengamini Allah. 

Roh Kudus turun atas Maria dan kuasa Allah Yang Mahatinggi menaunginya, Allah masuk kerahimnya. Allah berada di kandungannya. Maria mengandung Yesus, Allah sendiri. Karena manusia Maria  mengandung Allah, masuk akal jika yang ia lahirkan Allah sekaligus manusia. Maria mengandung Yesus tanpa persetubuhan, maka logis juga  jika kuasa Allah tidak menodai dan merusak orisinalitasnya ragawinya,sehingga Maria sekalipun telah melahirkan tetap perawan. Maria, Sang Perawan melahirkan Yesus Allah yang "kost" di rahimnya. Apakah berlawanan dengan nalar waras jika Maria disebut Bunda Yesus manusia sekaligus,Bunda Allah? 

Apakah bertolakbelakang dengan logika jika Yesus yang dilahirkan Maria, disebut Anak Maria sekaligus Anak Allah? Kerbau beranak kerbau, ayam beranak ayam. Manusia beranak manusia, Allah ber-Anak Allah. Anak Allah, berarti berasal dari Allah, datang dari Allah, lahir dari Allah' Apakah salah mengucap syukur puji Tuhan saat kerbaunya beranak kerbau, ayamnya beranak ayam, dan istrinya beranak manusia? Apakah keliru, jahat bahkan berdosa berat mengucap "Alhamdulillah", - berkat karunia pencerahan-Nya -  diperkenankan memahami dan menyaksikan peristiwa Allah dalam Yesus, lewat Maria ber-Anak Allah? 

Adakah yang porno dari kisah Allah masuk ke bumi manusia dalam Yesus lewat Maria? Adakah yang terangsang gairah dan nafsu seksualnya saat membaca kisah  perikope itu?  Mampukah menemukan dan melihat Allah, Yang Luar Biasa di dalam peristiwa yang biasa? Ketika mendengar ayam babonnya berkotek-kotek, segera "connect"kah dengan DIA,Yang Luar Biasa, yang kasih paket hadiah telur-Nya? Bukankah ini kisah kekudusan yang luar biasa? Adakah yang mempertanyakan kemampuan Allah  menjadi kitab? 

Tak mampukah Allah menjadi kitab? Jika Allah Yang Mahakuasa mampu menjadi buku -- nuzulul buku - adakah yang masih arogan, berani meragukan kemampuan Allah yang sama untuk  menjadi manusia, nuzulul insan? Jika Allah mau dan mampu jadi buku, tidak bolehkah, tidak benarkah kalau Dia juga mau dan mampu memilih  jadi manusia?. Semuanya masuk akal bukan?.

Pencermatan itu, bermanfaat juga untuk lebih mudah dan jelas memahami hal-hal yang terkait dengan Yesus dalam perikope yang sama.  Bahwa Yesus  disebut kudus, Anak Allah; Ia menjadi besar,  disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya; Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Semua  ini  bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Bahkan dengan mencermati  perikope lebih jeli lagi, ditemukan adanya semacam pola perayaan ekaristi lengkap di dalamnya. Bagian pembukanya adalah narasi inisiatif Allah lewat malaikat Gabriel mendatangi Maria. Dialog Gabriel dengan Maria merupakan bagian Liturgi Sabda. Selanjutnya narasi "Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu", mengubah sabda menjadi daging dalam rahim Maria. Maria menerima dan menyatu dengan Allah dalam Yesus. 

Maria sedang dan sudah ber-komuni, bahkan komuni paling sejati. Ini merupakan bagian liturgi Ekaristi. Komuni Maria kemudian mengutusnya untuk berkomunitas,menjadi berkat, solider dengan Elisabet sanaknya yang mengalami kejadian serupa. Dan narasi "lalu malaikat itu meninggalkan dia", merupakan bagian penutup. Selesai berekaristi, posisi dan peran malaikat digantikan oleh Allah sendiri dalamYesus yang sedang dan telah diteriman dalam komuni. Sendiri namun tidak pernah sendirian.Sendiri sekaligus berkomunitas!

Sebagaimana Abraham dijuluki  Bapa orang beriman, demikian juga Maria dikenal sebagai Bunda orang beriman. Maria  menjadi model orang beriman. Karena Maria mengamini Allah, mengiyakan kehendak-Nya, menyetujui mau-Nya, maka Maria mengandung  Allah, berisi Allah, memuat Allah, untuk selanjutnya Maria melahirkan Allah, menampakkan Allah, mengeluarkan Allah, mengejawantahkan Allah, menyatakan Allah. Ini menjadi prinsip universal. 

Siapapun dapat berperan sebagai Maria masa kini di sini dengan jalan  mengamini Allah, mengandung Allah dan melahirkan Allah. Peristiwa mengandung entah karena pemilu, perselingkuhan, pemerkosaan, pada lanjut usia untuk anak ke empat lima dansebagainya, ketika diolah dengan hati bening dalam relasi dengan Tuhan, sukacita adanya. Gereja Katolik mengenangkan tanggal 25 Maret sebagai  Hari Raya Kabar Sukacita.

Maukah menjadi Maria masa kini? Siapakah yang mau diamini? Menolak Allah, mengamini setan, akan mengandung --kerasukan-  setan, pasti melahirkan setan. Kesetanan! Dalam menghadapi setiap peristiwa kehidupan, dapatkah senantiasa berkata "Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut kehendak-Mu!" Maria jadi model hidup orang beriman, hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Alhamdulillah, Allah ber-Anak Allah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun