Mohon tunggu...
Zikri KhairulA
Zikri KhairulA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Refkraksionis Optisien di Indonesia

24 Desember 2017   00:35 Diperbarui: 24 Desember 2017   07:32 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah mendengar istilah Refraksi Optisi atau Optometris?

Optisi itu sendiri diambil dari kata Optik. Sehingga pengertian untuk Refraksi Optisi seacar singkat adalah pembiasan suatu cahaya. Sedangkan Refraksi kaitanya dengan dunia kesehatan adalah sangat terkait dengan alat rehabiltasi dalamm bentuk kacamata maupun lensa kontak, serta lensa tanam atau intra oculer Lens sebagai pengganti lensa pada bola mata.

Tahun ada sebelas akademi Refraksi Optisi di Indonesia yang melahirkan tenaga-tenaga Refraksi Optisi/Optometris dengan jenjang pendidikan berorientasi terapan yaitu Diploma 3. Dalam rangka pengembangan Refraksi Optisi itu sendiri, empat perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia kini sudah menyelenggarakan jenjanr Sarjana yaitu : Akademi Refraksi Optisi Polycore Indonesia, Akademi Refraksi Optisi Leprindo Jakarta, Akademi Refraksi Optisi Binalita Sudama, Akademi Refraksi Optisi dan Gapopin Optometry. 

Selain di Indonesia, bahkan di luar negeri pun ada perguruan tinggi Seperti Negara Amerika, Singapura, Malaysia, Australia, dll.

Bagaimana kebutuhan Refraksi Optisi di Tanah Air ini?

Sebenarnya Profesi ini cukup langka dan tidak banyak orang tahu terutama di wilayah Indonesia. Dengan pebandingan idealnya aja 1 Optometris per penduduk 1000, maka Indonesia saat membutuhkan 1500 ribu tenaga Refraksi Optisi. Di satu sisi lain, di masa mendatang proposi 1 : 1000. Bahkan sampai saat ini  gejala dan kelainan Refraksi/medis mata semakin meningkat setiap tahunya di sebabkan oleh Gagdet/teknologi.

Maka Optometris/Refraksi Optisi akan membantu permasalahan masyrakat pada modern ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun