Mohon tunggu...
Bayu Wikranta
Bayu Wikranta Mohon Tunggu... Freelancer - Tidak suka nulis. Sukanya ngetik.

Tergantung arah angin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bagaimana Nasib Korea Utara Jika Kim Jong-un Meninggal?

27 April 2020   00:04 Diperbarui: 27 April 2020   23:10 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Jong-un dan bendera Korea Utara: https://thediplomat.com/2018/04/what-north-korea-really-wants-a-normalized-relationship-with-the-united-states/ 

Rumor mengenai kondisi Kim Jong-un telah menjadi perbincangan dunia beberapa waktu belakangan. Banyak spekulasi yang beredar seputar kesehatan pemimpin Korea Utara tersebut, mulai dari diisukan sedang sakit parah, sehat-sehat saja, bahkan sudah meninggal dunia. 

Berita soal kondisi Kim Jong-un yang cepat meluas di masyarakat dunia seakan diantisipasi dengan isu mengenai siapa yang akan menjadi pewaris tahta berikutnya. 

Keluarga Kim sendiri telah memerintah Korea Utara selama sekitar 70an tahun sejak tahun 1948 dengan memberikan kekuasaan di antara pewaris laki-laki seperti dinasti turun temurun pada umumnya. 

Penggantian terakhir terjadi di tahun 2011, ketika Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan 17 tahun ayahnya Kim Jong-il setelah meninggal dunia di tahun yang sama.

Bagaimanapun jika apa yang diisukan pada Kim Jong-un benar terjadi, sistem penggantian kuasa tidak bisa berkaca pada penjelasan sebelumnya, karena ketiga anak Kim belum diyakini telah mencapai usia dewasa. Maka kandidat terkuat saat ini ialah Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un. 

Walau baru-baru ini dipromosikan sebagai wakil direktur departemen pertama Komite Pusat Partai Buruh Korea, kekuatannya tampaknya murni turunan atas dasar keluarga, mengingat kebanyakan para wanita Korea Utara tidaklah menjadi elit pemerintahan di negaranya. Wanita-wanita yang berada di kancah politik biasanya ialah istri atau saudara para pemimpin.

Kim Jong-un dan Kim Yo-jong: https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-kim-yo-jong-calon-pemimpin-korut-jika-kim-jong-un-wafat-1tHLAj2CQEm 
Kim Jong-un dan Kim Yo-jong: https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-kim-yo-jong-calon-pemimpin-korut-jika-kim-jong-un-wafat-1tHLAj2CQEm 

Walau demikian, transisi ini kemungkinan tidak mudah, karena sebagaimana masih kerabat keluarga, Kim Yo-jong tetaplah seorang wanita, berkaca pada kondisi hirarki di Korea Utara yang kerap menempatkan wanita sebagai masyarakat kelas kedua. 

Jika bukan dari keluarga Kim, apakah negara dan masyarakat Korea Utara pada akhirnya siap untuk berdemokrasi dan memilih pemimpin mereka dengan pertarungan terbuka?

Ternyata pilihan ini juga tidak mudah dicapai, disatu sisi Kim Jong-un telah menyingkirkan lawannya sejak jauh-jauh hari dan menempatkan pihak-pihak dengan dukungan yang kuat di militer dan parlemennya. 

Di sisi yang lain, ini berkenaan dengan bagaimana pemerintahan Korea Utara menyiapkan reaksi internal mereka sendiri dan masyarakat. Demokrasi dan kebebasan terasa sulit jika pergerakan masih ditekan, diikuti mindset yang melekat pada masyarakat Korea Utara atas konstruksi puluhan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun