Banner Budaya 5R di Bengkel: Implementasi dan Komitmen pada Kerapian serta Profesionalisme Pekerjaan

Penerapan budaya 5R di bengkel otomotif SMK memiliki arti yang sangat penting. Di era persaingan kerja yang semakin ketat, lulusan SMK dituntut bukan hanya cakap dalam keterampilan teknis, tetapi juga disiplin dan profesional dalam bekerja. Budaya 5R mengajarkan siswa untuk:

1. Ringkas: Mengelola peralatan dan material secara efisien, hanya menggunakan apa yang diperlukan.
2. Rapi: Membiasakan keteraturan, sehingga peralatan mudah ditemukan dan digunakan.
3. Resik: Menjaga kebersihan bengkel agar nyaman, aman, dan bebas dari risiko kecelakaan.
4. Rawat: Memelihara fasilitas dan peralatan, sehingga memiliki masa pakai lebih panjang dan tidak sering rusak.
5. Rajin: Menumbuhkan semangat konsisten dalam setiap aktivitas praktik maupun kerja.

Jika siswa sudah terbiasa menerapkan lima aspek ini, maka mereka akan lebih siap menghadapi dunia industri yang sesungguhnya.

Mahasiswa Lantip 5 PTO UNNES yang hadir juga menyampaikan harapan mereka. Salah seorang perwakilan mengatakan, "Kami berharap banner ini dapat menjadi pengingat sederhana namun efektif bagi siswa. Sebagai calon tenaga kerja profesional, siswa SMK harus terbiasa dengan budaya kerja yang baik. Kami bangga bisa memberikan kontribusi kecil untuk mendukung hal itu."

Acara penyerahan banner budaya 5R di bengkel otomotif SMK pada 03 September 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata dalam membangun kesadaran budaya kerja yang baik. Dengan adanya banner tersebut, guru dan siswa memiliki media pengingat yang terus menegaskan pentingnya kerapian, kebersihan, perawatan, serta kedisiplinan dalam praktik.

Ke depan, banner budaya 5R ini diharapkan tidak hanya terpajang sebagai formalitas, tetapi benar-benar dijadikan pedoman dalam setiap aktivitas di bengkel. Dengan begitu, SMK tidak hanya menghasilkan lulusan yang terampil secara teknis, tetapi juga memiliki karakter disiplin, profesional, dan siap bersaing di dunia kerja.