Mohon tunggu...
Bayu Setiyawan
Bayu Setiyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pegiat Sosial

Hidup sekali, berarti. Berkarya, sampai mati.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Beyond Age, Memilih untuk Terus Berkarya

27 Juni 2021   08:30 Diperbarui: 27 Juni 2021   08:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sayangnya saya tidak sempat menanyakan tentang pola makan beliau. Namun, kalau saya coba membayangkan sendiri. Masa-masa beliau masih muda makanan ultra proses belum massive seperti jaman sekarang. Junk food juga belum menjadi tren gaya hidup seperti masa sekarang. Jadi saya berasumsi asupan makanan kurang lebih juga cukup terjaga lah. Saya mempertimbangkan soal makanan, karena saya memiliki keyakinan ‘kamu adalah apa yang kamu makan’. Jadi kalau yang dimakan baik-baik maka hasilnya tubuh juga jadi baik.

Berikutnya mengenai alasan beliau untuk tetap bekerja di usianya yang senja. Itu memang pilihan beliau. Sebenarnya kalau mau pensiun, kemudian tidak lagi bekerja, ya bisa saja. Namun, beliau tidak mau. Selain karena alasan tidak terbiasa untuk tidak melakukan apa-apa, beliau berpikiran bahwa selagi masih sanggup ingin terus bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Manusia hidup kan ya begitu, yang menjadikannya bernilai adalah kemanfaatannya untuk manusia yang lain. Dengan pengetahuan dan pengalaman beliau mengenai elektro mestinya semakin banyak manfaat yang bisa diberikan. Karena itu beliau mengerjakan dua profesinya sekaligus. Di sekolah mengajarkan pengetahuannya ke anak-anak didiknya. Kemudian di hotel beliau mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Sebenarnya di hotel itu, beliau juga membimbing sisiwa-siswa SMK yang sedang PKL (Pelatihan Kerja Lapangan).

Perbincangan kami berakhir. Saya harus kembali ke ruang acara. Sayangnya kami tidak berpapasan lagi hingga saya meninggalkan hotel. Saya bahkan tidak sempat menanyakan nama beliau. Tapi setidaknya saya tahu dimana bisa menemui beliau lagi jika ada perlu.

Dari obrolan singkat itu saya belajar beberapa hal. Mendobrak paradigma lama, bahwa kalau sudah sepuh itu waktunya pensiun lalu digantikan dengan yang muda-muda. Nyatanya ada orang-orang yang masih bisa berkarya hingga usia senja. Usia tidak lagi menjadi batas sampai kapan seseorang bisa berkarya. Keinginan untuk terus berkarya itu mestinya juga diimbangi dengan kesadaran untuk menjaga kebugaran tubuh. Bagaimana pun juga usia mampu membuat tubuh menjadi rapuh. Namun melihat beliau saya yakin batas kemampuan tubuh kita bisa diperpanjang. Sehingga usia produktif juga semakin panjang juga.

Madiun,

Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun