Tahun 2024 merupakan tahun yang penting bagi negara Indonesia karena berlangsungnya penyelenggaraan pesta demokrasi atau yang lebih dikenal dengan istilah Pemilu. Berdasarkan perkiraan oleh CSIS (Centre for Strategic and International Studies), pada Pemilu 2024 ini jumlah pemilih muda (generasi Z dan millennial) yang berusia 17-39 tahun akan mendekati 60% dari total pemilih. Bila dikonversi, jumlah pemilih muda bisa mendekati 114 juta orang.
Informasi seputar Pemilu, baik tentang syarat dan tata cara memberikan suara, visi misi paslon dan calon legislatif, serta informasi mengenai partai-partai, tersebar di kalangan masyarakat dari mulut ke mulut, media massa, dan media sosial. Meski demikian, masih ada pemilih-pemilih muda yang kurang berminat untuk berpartisipasi dalam Pemilu (Golput) dengan berbagai macam alasan.
Telah dikumpulkan data melalui kuesioner yang berjudul “Minat Partisipasi Pemilu di Kalangan Mahasiswa FIK Universitas Telkom.” Kuesioner tersebut diisi oleh mahasiswa/i dari beragam prodi Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom. Responden dikhususkan untuk mahasiswa/i yang masih menjalankan Pendidikan yaitu angkatan tahun 2020 hingga 2023. Didominasi oleh angkatan 2022 dengan angka 62,5%, disusul oleh angkatan 2021 dengan angka 25%, dan urutan terakhir angkatan 2023 dengan angka 12,5%. Didapati 25% mahasiswa golput dikarenakan berbagai alasan seperti tidak tau cara mengurus surat pindah TPS, sedang berada di luar kota, dan belum siap menentukan pilihannya. Kemudian 75% sisanya menggunakan hak suaranya.
Dilihat dari data, dapat disimpulkan bahwa diperlukan peningkatan informasi dan pemahaman tentang penggunaan hak suara agar pemilih muda melaksanakan kewajiban berpartisipasi dalam Pemilu dan mengurangi tingkat golput.
