Mohon tunggu...
RENALDI BAYU
RENALDI BAYU Mohon Tunggu... I am a student at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Balap

MotoGP Mandalika Indonesia

9 Oktober 2025   19:08 Diperbarui: 9 Oktober 2025   19:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika suara mesin berfrekuensi tinggi menggema di bawah langit biru Lombok, dan ribuan penonton memadati tribun berbalut merah putih, satu hal menjadi jelas: Indonesia telah resmi masuk ke peta dunia balap motor modern.
Sirkuit Pertamina Mandalika International Circuit, yang menjadi tuan rumah MotoGP, bukan sekadar lintasan balap , simbol ambisi bangsa untuk hadir dalam percakapan global tentang teknologi, kecepatan, dan rekayasa industri.

MotoGP adalah kelas tertinggi dalam dunia balap motor. Semua motor di ajang ini adalah prototipe murni, hasil riset bertahun-tahun dari pabrikan besar seperti Ducati, Yamaha, Honda, Aprilia, dan KTM.
Tidak ada motor MotoGP yang dijual bebas di dealer, karena setiap komponennya , dari sasis hingga sistem aerodinamika , adalah hasil eksperimen teknologi tingkat tinggi.

Kecepatan mereka menembus 360 km/jam, dengan tenaga lebih dari 300 horse power (hp). Sistem elektronik, perangkat aerodinamika aktif, hingga seamless gearbox menjadikan MotoGP laboratorium berjalan bagi dunia teknik mesin modern. Namun, di balik kecanggihan itu, MotoGP tetap mempertahankan filosofi dasarnya: perpaduan antara manusia dan mesin.
Pembalap seperti Francesco Bagnaia, Marc Mrquez, dan Fabio Quartararo bukan sekadar pengendara; mereka adalah bagian dari mesin itu sendiri. Gerak tubuh, keseimbangan, dan refleks mereka menentukan perbedaan antara juara dan jatuh di tikungan.

Dibuka pada tahun 2021, Sirkuit Mandalika menjadi salah satu sirkuit paling modern di dunia. Dengan panjang 4,31 kilometer dan 17 tikungan, lintasan ini dirancang dengan karakteristik teknis yang menantang: kombinasi tikungan cepat, perubahan elevasi, dan lintasan lurus yang memaksa mesin bekerja maksimal.

Secara teknis, Mandalika menguji aerodinamika, manuver, dan kestabilan mesin. Suhu panas Lombok dan kelembapan tropis menjadi variabel yang menantang baik bagi pembalap maupun insinyur.
Bagi tim MotoGP, Mandalika adalah laboratorium alam terbuka untuk menguji performa mesin di kondisi ekstrem Asia Tenggara.

"Mandalika adalah bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah bagi inovasi dan keberanian, bukan hanya bagi hiburan," ujar Carlo Fiorani, perwakilan Dorna Sports, dalam salah satu sesi wawancara resmi di 2023.

Bagi Indonesia, Mandalika lebih dari itu. Ia adalah ikon nasional baru, simbol kolaborasi antara rekayasa modern, kebanggaan budaya, dan visi ekonomi kreatif.
Keberadaan ajang ini menggerakkan sektor pariwisata, membuka lapangan kerja, dan menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara lain seperti Spanyol, Italia, dan Jepang , pusat-pusat dunia balap motor.

Sebelum MotoGP, Mandalika telah lebih dulu menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK), ajang balap motor yang menggunakan motor produksi massal seperti Ducati Panigale atau Yamaha R1.
Berbeda dengan MotoGP yang berbasis prototipe, WSBK lebih dekat dengan pasar komersial. Teknologi yang diuji di WSBK dapat langsung diterapkan pada motor yang dijual ke masyarakat.

Sementara itu, di dunia empat roda, Formula 1 (F1) berdiri sebagai representasi tertinggi dari teknologi otomotif dan kecerdasan buatan. Mesin hybrid 1.6 liter mereka mampu menghasilkan tenaga lebih dari 1000 hp, dengan aerodinamika yang dikendalikan komputer secara presisi.

Jika F1 adalah simfoni antara manusia dan algoritma, maka MotoGP adalah balet antara manusia dan gravitasi.
Dan di Mandalika, balet itu berlangsung di atas aspal tropis , di mana panas, angin, dan budaya lokal menjadi bagian dari pertunjukan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun