Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Etika dan Tanggung Jawab di Media Sosial

25 Februari 2024   06:39 Diperbarui: 25 Februari 2024   06:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: webnetcreatives.net 

Di era ini, media sosial telah menjadi salah satu sarana utama bagi individu untuk berbagi informasi, pandangan, dan opini mereka tentang berbagai hal, termasuk politik. Seiring dengan kemudahan akses dan kecepatan dalam menyebarkan informasi, media sosial memberikan panggung yang luas bagi diskusi politik dan ekspresi pandangan. Tapi dalam menggunakan platform media sosial ini, perlu disadari bahwa setiap komentar dan postingan yang dibagikan bukan hanya sekadar ungkapan pandangan politik, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan karakter diri seseorang. Apapun yang diposting atau dikomentari secara online dapat memberikan gambaran kepada orang lain tentang siapa sebenarnya kita, bagaimana sikap kita terhadap suatu isu, serta nilai-nilai yang kita anut. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas dari setiap konten yang dibagikan agar mencerminkan secara akurat siapa diri kita sebenarnya.

Mari kita refleksikan dengan cermat bagaimana peran kita akan berubah jika kandidat seperti Anies, Prabowo, atau Ganjar, atau siapapun yang nanti ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), menjadi presiden. Meskipun jabatan presiden memberikan kekuasaan yang besar, penting untuk diingat bahwa keberhasilan suatu negara tidak terjamin semata oleh sosok presiden. Kita harus menyadari bahwa kemajuan sebuah negara bergantung pada berbagai faktor, termasuk partisipasi aktif masyarakat, sistem politik yang berfungsi, dan kebijakan yang baik.

Perlu diingat bahwa jabatan presiden adalah hasil dari politik, produk politik dan akan terus berubah, tidak ada jaminan bahwa situasi dan pribadi akan tetap sama.

Dalam konteks penggunaan media sosial, kita juga harus mempertimbangkan dampak dari setiap komentar dan postingan yang kita bagikan. Terjerat dalam konflik, penghinaan, serangan, atau fitnah tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri. Etika komunikasi menegaskan pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam berkomunikasi, terutama dalam konteks politik. Tidak hanya itu, kita juga harus menyadari bahwa tindakan kita di media sosial dapat memiliki dampak yang luas dan berkepanjangan. Pertanggungjawaban sosial mengingatkan kita akan tanggung jawab moral kita terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dengan menjaga etika bermedia sosial, kita dapat mencegah penyebaran kebencian, penghinaan, atau fitnah yang dapat merusak hubungan sosial dan politik.

Lebih baik kita menyoroti secara objektif keunggulan dan kekurangan kandidat kita tanpa melibatkan aib lawan politik. Ini bukan hanya merupakan manifestasi dari etika komunikasi yang baik, tetapi juga kontribusi positif terhadap pembentukan budaya bermedia sosial yang lebih bermartabat.

Semoga dengan sikap dewasa dalam berinteraksi di media sosial, kita dapat menghindari penyebaran berita palsu dan fitnah yang dapat merusak keberlangsungan demokrasi dan kedamaian masyarakat. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, marilah kita bersama-sama membangun ruang publik yang sehat dan beradab di dunia maya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun