PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menilai bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) atau layanan paylater bisa menjadi peluang baru untuk diversifikasi bisnis multifinance di Indonesia.
Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani, mengatakan tren pertumbuhan paylater dapat menjadi sumber pertumbuhan baru di industri pembiayaan, meski tetap memerlukan kajian mendalam dari sisi regulasi dan manajemen risiko.
"Tren pertumbuhan paylater tentu bisa menjadi peluang diversifikasi produk untuk multifinance. Saat ini perusahaan masih fokus memperkuat bisnis inti sambil terus memantau perkembangan pasar dan regulasi di sektor ini," ujar Gani kepada Kontan, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya, tantangan utama dalam mengembangkan BNPL antara lain pengelolaan risiko kredit, kebutuhan infrastruktur digital, serta edukasi konsumen agar memahami risiko dan kemampuan bayar secara bertanggung jawab.
Hingga Agustus 2025, Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 23,1 triliun, dengan kontribusi sepeda motor sebesar 41%, mobil 32%, dan sisanya sektor non-otomotif.
Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai peluang bisnis BNPL bagi perusahaan pembiayaan masih terbuka lebar. Hal itu ditegaskan dalam POJK Nomor 46 Tahun 2024, yang mewajibkan setiap perusahaan pembiayaan untuk memperoleh persetujuan OJK sebelum menjalankan layanan BNPL.
Berdasarkan data OJK, penyaluran pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan mencapai Rp 8,81 triliun per Juli 2025, tumbuh 56,74% secara tahunan (YoY). Dengan pertumbuhan tinggi ini, sektor paylater berpotensi menjadi sumber ekspansi baru bagi pemain multifinance seperti Adira di tengah dinamika industri keuangan digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI