Mohon tunggu...
Muhammed Irwiyana
Muhammed Irwiyana Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penikmat buku di tengah perjalanan pulang

Ingin jadi novelis

Selanjutnya

Tutup

Money

Anak Muda Mau Jadi Petani Kalau...

22 Mei 2019   10:49 Diperbarui: 22 Mei 2019   10:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sejalan dengan aspek kesejahteraan petani, Kementan juga telah menerapkan asuransi bagi petani dan peternak. Upaya ini merupakan jaring pengaman sosial yang sangat diperlukan oleh masyarakat petani. Pasalnya, usaha tani merupakan usaha yang beresiko tinggi terhadap kegagalan. Oleh karena itu, hadirnya asuransi untuk petani dan peternak dapat menekan potensi kerugian yang akan dihadapi oleh setiap petani.

Memperkuat Kelembagaan Pertanian

Dengan pembangunan infrastruktur yang terus berproses, peran pemerintah melalui Kementan selanjutnya perlu menitikberatkan pada penguatan kelembagaan pertanian. Dalam hal ini, perlu dilakukan terobosan agar sektor pertanian menjadi industri yang membuka mata dan minat banyak anak muda. Hal utama yang kiranya perlu dipikirkan adalah kepastian masa depan jika para anak muda tersebut berkarir di sektor pertanian.

Petani harus diposisikan sebagaimana aparatur negara. Dalam hal ini, mereka boleh dibilang selayaknya PNS. Mereka yang menjadi petani, misalnya, mendapatkan fasilitas jaminan sosial, pensiun, pelatihan, bahkan jika memungkinkan tempat tinggal. Dengan demikian, sektor pertanian tak lagi dipandang sebagai sebuah sektor yang informal.

Selain itu, Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, menjelaskan perlunya insentif dari pemerintah kepada anak muda yang menjadi petani. Pemerintah juga harus menawarkan program pelatihan yang terstruktur.

Rekomendasi lainnya dapat dipelajari dari Rahmat Efendi dan Andre Dwi Setiawan, mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang pernah magang di Kota Komoroshi dan Kawakami, Jepang. Keduanya mempelajari bagaimana Jepang dapat memajukan pertaniannya dalam 5 poin berikut ini:

Perhatian pemerintah tinggi

Menurut keduanya, pemerintah Jepang mengatur jenis tanaman yang akan ditanam oleh setiap petani. Apa yang ditanam adalah apa yang diminta pasar. Hasilnya, tidak ada petani Jepang yang kebingungan dalam menjual produknya.

Stabilitas harga

Pemerintah Jepang juga selalu membeli produk-produk petani sehingga dapat mengendalikan harga jual. Adapun pihak swasta selalu membeli di atas harga pemerintah.

Lahan yang luas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun