Di balik cerita sukses pertumbuhan ekonomi India, ada kenyataan yang menyedihkan: sistem pendidikan telah mencetak banyak generasi muda yang tidak menemukan kesempatan kerja yang layak. Â Mereka duduk di bangku, terpisah antara kenyataan dan harapan tinggi.Â
Duduk di Antara Impian dan Kenyataan: Potret Pengangguran di India
Tingkat Pengangguran Lokal yang Signifikan
Artikel India's Employment Crisis oleh A. Shaji George menyatakan bahwa meskipun mayoritas tenaga kerja berada di sektor informal, kualitas pekerjaan tetap rendah. Â Kekurangan investasi swasta, keterbatasan sektor industri, dan pendidikan dan pelatihan teknis yang tidak memadai adalah masalah utama.Â
Mismatch Antara Pendidikan dan Kebutuhan Industri
Laporan UPSC menunjukkan bahwa banyak lulusan tidak siap untuk bekerja karena pendidikan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Â Misalnya, hanya 10% insinyur yang benar-benar terserap di pasar tenaga kerja, menunjukkan ketidakcocokan sistem pelatihan vokasional dengan lapangan kerja. Program PMKVY hanya berhasil menempatkan sekitar 20% peserta ke lapangan kerja, yang menunjukkan bahwa sistem tersebut tidak efektif.
Dominasi Sektor Informal dan Rendahnya Peluang Formal
Sebuah studi yang dilakukan oleh Venumuddala (2020) menemukan bahwa sekitar 92 persen tenaga kerja di India bekerja di sektor informal, yang biasanya tidak menawarkan keamanan kerja atau peluang untuk naik pangkat. Laporan Lapangan Kerja Anak dan Faktor yang Berhubungan dengannya di India (2024) menegaskan bahwa banyak pemuda di India bekerja di sektor informal karena faktor-faktor seperti status ekonomi keluarga, gender, lokasi, kasta, pelatihan vokasional, dan pendidikan sangat memengaruhi peluang kerja.Â
Pandemi menyebabkan peningkatan besar dalam pengangguran, terutama di kalangan remaja berusia 15 hingga 25 tahun, menurut Indian Economic Review. Â Sekitar 30% dari mereka tidak memiliki pekerjaan dan rata-rata menganggur selama lebih dari sepuluh bulan. Â Menurut Sheetal Mundra (2024) dalam European Economic Letters, 59% kaum muda tidak terdaftar di angkatan kerja, dan partisipasi perempuan jauh lebih rendah daripada laki-laki. Ini menunjukkan masalah struktural sistemik.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI