Mohon tunggu...
bayusaputra
bayusaputra Mohon Tunggu... Guru - fresh

sebaik baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Cemburu

8 April 2019   03:45 Diperbarui: 8 April 2019   04:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memang pecemburu.
Aku cemburu pada apa saja.
Bahkan pada hembusan angin yang menyejukanmu.
Pada hujan
yang bebas menyentuh kulitmu
Pada baju yang selalu menghangatkanmu

Kenapa?
Karena itu bukan aku!
Harus jadi apa aku ini supaya dekat denganmu?

Jadi angin?
Percuma, tak bisa kamu lihat.
Jadi air?
Percuma, tak bisa kamu genggam.

Menjadi sosok nyata
Cukup membatasiku untuk mencintaimu
Dan kini aku hanya bisa diam
Ditemani rindu yang murung di relung hati.
Menumpahkannya lewat syair untukmu.

***

Di malam yang diisi sunyi,
ingin aku memelukmu
dengan bermiliar rasa rindu.
Kudekap detak kita beradu.
Menatap matamu yang syahdu
Adalah kesukaanku.
Tapi apa daya, aku hanya mencintaimu
dalam hening, merindukanmu dalam jarak.

Kapan hujan turun?
Mengingatkanmu setetes saja
Pada kenangan yang basah!
Siapa tahu kamu rindu.

***

Cinta!
Satu kata tanpa definisi.
Tidak membawa kejelasan
Walau dampaknya kuat terasa

***

Cinta ini menuntut untuk tetap dekat tapi jarak tidak setuju.
Rindu ini menuntut untuk tersampaikan tapi waktu menolaknya.
Kalau begitu aku berdoa saja,
karena Tuhan tidak akan menolak doa, bukan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun