Dengan adanya bos yang berlapang dada berbaur (nyerawong) dengan para karyawan di lingkungan informal, tentu memberikan kehangatan dan kedekatan (ikatan emosional) yang luar biasa antara pimpinan dan karyawan. Terlebih, melalui hubungan informal tujuan dari perusahaan dapat tercapai dan dimengerti dengan lebih baik oleh semua karyawan.
Maka dari itu, jangan heran bila ada seorang bos yang datang ke rumah kamu. Dia gak akan melakukan inspeksi kerja dirimu, mungkin dia butuh teman untuk curhat. Sebab kita tahu, menjadi pemimpin bukan hal yang remeh-temeh tapi butuh perjuangan keras.
Motivasi seorang pekerja adalah mendapatkan upah, tunjangan, bahkan bonus. Dengan adanya hal tersebut, pekerja akan lebih giat bekerja sehingga tujuan daripada organisasi dapat tercapai dengan lebih cepat dan tepat.
Seorang bos yang sering memberikan bonus, semisal hasil bagi keuntungan (uang) bahkan tiket liburan (rekreasi bersama) menjadikan para karyawan bergairah dalam bekerja. Sebab bila diperhitungkan secara pribadi, pekerja mungkin tidak melakukan kegiatan rekreasi dalam kurun waktu enam bulan. Hal ini dikarenakan uang untuk hal semacam itu, habis untuk kebutuhan keluarga.
Jadi, apabila ada suatu bonus dari perusahaan, karyawan sangat senang menerima dengan lapang dada.
Bos yang mampu berbicara dari hati ke hati.
Pada tipe bos ini, kita tidak sedang membahas bos yang mampu menggunakan ilmu telepati. Melainkan bos yang berbicara, baik tindakan (perbuatan) dan tutur kata disampaikan dengan sebaik-baiknya tanpa melukai perasaan seorang karyawan sekecil apapun.
Bos dengan kriteria ini, sangat memikirkan sepatah-kata yang dia keluarkan dari dalam pikirannya. Tak gampang ceplas-ceplos, sebab tak ingin membuat goresan luka pada hati dan pikiran karyawannya.
Kadang ada karyawan yang malah senang dengan bos ceplas-ceplos. Seakan memberikan tamparan pada diri karyawannya. Akan tetapi, hal itu justru membuat benih kebencian kadang timbul secara tak disadari. Ketika ucapan sang pemimpin melukai hatinya karena kesalahan yang dibuat, kadang tidak terima atas ucapannya dan menyimpan dendam.
Itulah mengapa, bos sangat memikirkan perkataan dan perbuatannya sebelum bertindak. Sebab dia gak tahu, kapan hati seorang karyawan berubah karena ada sekecil biji bayam yang melukai hatinya. Jadi, bicaralah dari hati ke hati.