Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inilah Ciri Bos yang Baik untuk Kamu, Bicara dari Hati ke Hati

11 Juli 2021   10:14 Diperbarui: 11 Juli 2021   10:23 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah Ciri Bos yang Baik untuk Kamu, Bicara dari Hati ke Hati (foto dari pixabay.com)

Seorang bos yang memiliki budi pekerti demikian bakal sangat disayang oleh para pekerja. Selain itu, pekerja akan memaksimalkan potensi yang ada dalam bekerja guna menghasilkan output (kinerja) yang mengangkat citra perusahaan (tercapainya tujuan).

Tak hanya itu, dengan bos yang bersikap ramah tamah, tentu memberikan energi positif bagi para pekerja. Keramahtamahan sang pemimpin seakan memberi udara sejuk dalam bekerja. Perasaan hati dan pikiran tenang, sehingga mengerjakan tugas akan menghasilkan kerja yang baik, sebab sikap ramah tamah seakan menjadi kode untuk bekerja lebih keras dan giat.

Tapi, bos yang bersikap demikian mungkin hanya ada di budaya Timur, seperti di Indonesia, karena dalam tata krama seorang pemimpin harus menjadi teladan, baik karakter maupun keahliannya. Tidak menutup kemungkinan budaya Barat sudah mengenal bos demikian.

Bos yang memberikan arahan kepada para bawahan ketika karyawannya salah dalam bekerja.

Kadang seorang bos hanya mampu memarahi bawahannya atas kesalahan yang telah dibuatnya dalam perusahaan, tanpa memberikan bagaimana cara memperbaiki kesalahannya.

Bos dengan model kepemimpinan demikian, memandang kesalahan bukan suatu kekeliruan melainkan pembelajaran bagi semua orang, baik bagi dirinya selaku bos maupun karyawan.

Bos yang bekerja dengan profesional dengan tidak mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.

Pada praktiknya, ada bos yang berlaku kurang sopan pada karyawan (melakukan pelecehan seksual, baik verbal maupun tindakan). Sering mengaitkan permasalahan yang dihadapi para karyawan dengan kehidupan pribadi. Ini bos yang senang mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.

Sehingga citra dirinya menjadi kurang baik dan tentu memerintahkan dengan sewenang-wenang. Mengabaikan segala ketentuan tindakan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah perusahaan.

Bos yang berbaur dengan karyawan melalui hubungan informal.

Bos atau pemimpin bahkan istilah lainnya yang menggambarkan seorang pemimpin, hanya ada ketika dalam masa kerja, waktu kerja. Di luar jam kerja, semuanya sama, manusia, tidak ada lagi hubungan antara atasan dan bawahan, tidak ada pekerja dan pimpinan, semua netral kembali menjadi manusia tanpa tingkat jabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun