Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Alasan Tak Tertulis Mengapa Kamu Tidak Lulus SBMPTN 2021, Bukan Soal Giat Belajar, tapi....

14 Juni 2021   23:20 Diperbarui: 15 Juni 2021   03:03 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan calon mahasiswa yang dinyatakan lulus sbmptn 2021 (foto dari edukasi.kompas.com)

Inilah alasan tak tertulis mengapa kamu tidak lulus sbmptn 2021 (foto dari zonamahasiswa.id)
Inilah alasan tak tertulis mengapa kamu tidak lulus sbmptn 2021 (foto dari zonamahasiswa.id)

Gengsi pilihan perguruan tinggi.

Ada teman saya, dulu waktu daftar sbmptn, dia memilih PTN A. Padahal, ia tahu tidak ada satu pun program studi yang mewakili bakat dan minatnya. Sebab dia hanya ingin menunjukkan, bahwa dirinya mampu berkuliah di PTN A. Atau ada seorang siswa yang hanya ingin kuliah bila di PTN B. Kalau tidak PTN B, maka gak kuliah.

Sifat mendewakan atau mengagung-angungkan sebuah PTN, dapat menyebabkan kita mati pikir. Hal ini akan berakibat fatal, ketika diri kita tidak lulus dalam seleksi pada PTN tersebut. Misalnya, gairah untuk menempuh pendidikan tinggi menurun, hidup bermalas-malasan, bahkan mengalami gangguan psikis.

Secara sederhana, pola pikir demikian tidaklah benar. Sebab selain mengkhianati bakat dan minat, juga menjegal kamu untuk sukses di tempat lain. Jadi, intinya tidak perlu memaksakan diri untuk masuk menjadi mahasiswa suatu PTN.

Sesuaikan dengan kemampuan diri kita, baik dari sisi inteligensi maupun sisi finansial. Boleh memaksakan kehendak untuk masuk di PTN impian, tapi apakah memiliki nilai kenyamanan dalam diri kita atau justru membuat diri kita menjadi frustasi akibat tekanan studi. Boleh berhutang sana-sini untuk membiayai pendidikan tinggi, tapi jangan biarkan harta warisan menjadi milik orang ketika kita sudah lulus kuliah.

Memang benar, berjuang itu harus dilakukan tanpa henti dan setulus mungkin agar hasil yang diharapkan tercapai.

Okelah, kamu memutuskan untuk menunggu penyelenggaraan tes sbmptn tahun mendatang. Selama menunggu, kamu hanya bermain gadget, sesekali membantu orangtua di dapur, dan kebanyakan nonton drama. Hidupku dan hidupmu penuh drama.

Pas tiba waktu pengumuman sbmptn pada tahun mendatang, tenyata masih gagal. Sebab, tetap mengharapkan PTN itu-itu saja. Bayangkan bila selama empat tahun, kamu hanya menunggu dan mengadu nasib dengan laman pendaftaran tes sbmptn. Berapa lama waktu yang kamu sia-siakan hanya untuk menunggu ketidakpastian?

Ingat, daya berpikir kamu sudah kalah sigap dengan generasi muda di bawah kamu. Mereka jauh lebih kreatif, inovatif, dan tentu menyerap ilmu pengetahuan yang lebih kompleks. Sedangkan kamu, masih mengandalkan wawasan pengetahuan empat tahun silam hanya untuk dapat lulus sbmptn dengan PTN yang sama?

Ini bukan perihal cinta pada seseorang. Ketika kamu nyatakan cinta padanya satu hingga tiga kali ditolak, mungkin pernyataan cinta keempat kalinya, si dia bakal bersedia mendampingi hidupmu. Artinya bisa luluh.

Tapi, jika kamu kekeh pingin masuk PTN A misalnya. Ingat, ini PTN bukan hati. Gak ada rasa belas kasih, jika gagal memenuhi kriteria, ya jelas ditolak. Meski kamu beri satu truk berisi coklat batangan sebagai pemanis, gak bakalan diterima juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun