Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Kesehatan Mental dan Reproduksi pada Perempuan sebagai Pencetak Generasi Emas Indonesia

19 April 2021   13:26 Diperbarui: 19 April 2021   14:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya kesehatan mental dan reproduksi bagi perempuan (foto dari pixabay/trevoykellyphotography)

Kita dilahirkan menjadi seorang perempuan adalah anugerah terindah bagi kehidupan manusia. Karunia dari Tuhan semesta alam untuk terus tumbuh dan berkembang menjaga eksistensi manusia. Untuk itu, sangat penting mengondisikan kesehatan mental dan reproduksi pada perempuan agar tetap sehat lestari.

Kisah hidup perempuan memang sangat suram, berbanding terbalik dengan hidup para laki-laki. Entah karena pengaruh budaya atau agama, yang menempatkan perempuan pada posisi nomor dua setelah laki-laki.

Coba lihat masa lalu. Perjuangan para perempuan untuk dapat mengenyam pendidikan saja, butuh waktu berabad-abad agar perempuan dilegalkan memeroleh pendidikan. Pengorbanan para perempuan untuk dapat menyetarakan hak-hak dalam bermasyarakat, juga butuh waktu berwindu-windu. Penantian seorang perempuan untuk dapat merasakan kenikmatan pelayanan kesehatan, harus meluangkan waktu bertahun-tahun.

Hal ini menjadi gambaran bahwa perempuan itu ilegal. Menjadi seorang perempuan itu hina. Maka dari itu, banyak perempuan-perempuan tangguh dan hebat yang menentang keras aturan tak tertulis itu. Berjuang secara diam-diam, sembunyi-sembunyi, dan dalam kegelapan.

Raden Ajeng Kartini adalah bukti nyata perjuangan dan pengorbanan seorang perempuan untuk dapat diakui dan setara kedudukannya dalam segala hal seperti laki-laki.

Perempuan seolah-olah tidak berguna. Hanya budak seksual, hiburan para lelaki, dan barang dagangan. Maka dari itu, perempuan sangatlah dipandang rendah dan tak mendapat tempat terbaik dalam kehidupan masyarakat.

Keturunan dihasilkan oleh kedua belah pihak, baik laki-laki maupun perempuan (foto dari pixabay/Stas_F)
Keturunan dihasilkan oleh kedua belah pihak, baik laki-laki maupun perempuan (foto dari pixabay/Stas_F)

Perlu kita ketahui bersama, fakta yang sebenarnya sudah terlihat sejak lama. Seorang anak laki-laki dilahirkan oleh siapa? Seorang anak perempuan dihasilkan oleh hubungan siapa?

Anak laki-laki yang gagah perkasa, bahkan menjadi seorang raja sekalipun adalah mereka yang dilahirkan dari seorang perempuan. Seorang perempuan yang dilahirkan di dunia ini adalah hasil persetubuhan antara laki-laki dan perempuan.

Lantas bagaimana mungkin seorang perempuan selalu direndahkan. Sepak terjang perempuan dilihat dari hal itu saja sungguh luar biasa. Tidaklah pantas seorang perempuan diperlakukan sedemikian rupa. Seharusnya perempuan dimuliakan bukan dihinakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun