Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Puncak Sibling Rivalry Ada pada Pembagian Harta Warisan, Salah Hitung Bisa Fatal

12 April 2021   11:00 Diperbarui: 13 April 2021   13:38 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi harta warisan berupa uang (foto dari pixabay/Geralt)

Apa jadinya bila pertengkaran hebat yang terjadi di antara saudara serahim terjadi kala dewasa, orangtua sudah tiada? Apakah masih ada kedamaian? Atau bahkan terjadi permusuhan akhir hayat?

Pertengkaran saudara kandung di masa anak-anak adalah wajar. Mungkin pemicunya rebutan permen, rebutan makanan, rebutan mainan, bahkan rebutan digendong ibu bapak. Biasalah namanya anak-anak, butuh kasih sayang penuh dari orangtua.

Berselisih dengan adik atau kakak kandung dapat diatasi dengan bimbingan orangtua. Pengarahan yang mapan dari kedua orangtua agar memberi pemahaman atas tindakan yang dilakukan oleh putra-putrinya. 

Akan tetapi, yang dikhawatirkan adalah apabila suatu saat nanti, kedua orangtua telah tiada, apakah ada pihak atau orang yang mendamaikan perselisihan putra-putrinya?

Oke, kita anggap dia masih punya saudara. Andaikata, tidak punya saudara lagi, tidak memiliki pakdhe budhe, tidak punya silsilah keluarga lain. Artinya tunggal. Keluarga kecil. 

Mungkin tidak ada pihak yang bakal melerai pertikaian. Walau ada istri, suami dan mertua. Tetapi, mereka bukan keluarga inti, keluarga sedarah. Jadi kekuasaannya rendah, lemah.

Mungkin pertikaian saudara kandung akan damai dengan sendirinya. Ya, pasti itu. Walau butuh waktu. Sebab yang mananya saudara kandung, saudara serahim, saudara semani tentu tetap menjadi saudara meski salah satu saudaranya begitu bejat perilakunya. 

Sederhananya, saudara tidak akan pernah tega melihat saudara lainnya tersakiti. Ini sudah ketetapan.

Akan tetapi, kedekatan saudara atau tali persaudaraan bisa saja putus sewaktu-waktu dan dapat rekat kembali. 

Biasanya, faktor pemicu keretakan hubungan tersebut adalah hal sepele atau hal serius. Misal hal sepele, seperti tidak sempat melayat ke rumah mertua kakak, tidak sempat menjenguk istri adik saat di ICU, dan masalah ringan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun