Mohon tunggu...
Bay Andyou
Bay Andyou Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer | Publisher

Just a man who plays the guitar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pejuang Jalanan yang Jauh dari Perhatian

19 Oktober 2019   01:41 Diperbarui: 19 Oktober 2019   01:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Berawal dari sebuah rasa penasaran dan mungkin sedikit sentuhan rasa eksistensi, sekedar agar tak dibilang gaptek, jadul dan apapun sebangsanya itu. Dua tahun yang lalu, saya pun mulai menjajal untuk men'download' sebuah aplikasi Mitra di salah satu aplikator penyedia jasa layanan taxi online ternama di saat itu.

Bisa dibilang tanpa dasar kesadaran penuh, saat itu yang ada dibenak saya hanya sebuah angan untuk meraih penghasilan yang jauh lebih besar dari pekerjaan yang ada sebelumnya. Meski pekerjaan yang sebelumnya lah yang membuat saya dapat meraih hampir sebagian impian hidup saya. Menikah, motor dan rumah meski kecil kecilan. 

Entah apa namanya, mungkin ekpektasi tanpa dasar kalkulasi yang teliti lah, mungkin satu diantara kalimat lain yang sedikit tepat untuk menggambarkan kegalauan saya saat itu.

Ya tapi sudahlah, jika tidak begitu, mungkin saya akan hanya berada di zona nyaman saja, tak ada pergerakan untuk bertahan hidup, tak berfikir untuk bagaimana, dan mungkin saja tak kan pernah merasakan sebuah revolusi hidup dengan berbagai ilmu solusi dan pemecahannya juga.

Hingga suatu ketika, mengingatkan saya oleh sebuah kalimat motivasi dari mantan bos saya, "Janganlah kita melihat suatu pekerjaan hanya dari hasil nominalnya saja. Lihat seberapa besar membawa manfaat bagi orang lain". Sontak kata kata itu membuat saya seketika merubah sudut pandang berfikir saya. Saya lebih cenderung bagaimana orang lain merasakan manfaat dari apa yang saya kerjakan dan saya merasakan itulah sebuah hasil yang sesungguhnya bagi saya, sebuah nilai tambah dari keberhasilan pekerjaan dan tidak hanya sebatas nominal.

Melampaui hari, aktifitas jemput dan antar telah menjadi makanan sehari hari. Bertemu dengan berbagai karakter user (penumpang) pun tak dapat kita hindari. 

Dari yang berkarakter baik, jika ditawari untuk top up saldo elektronik di akun user mereka, mereka menolak dengan alasan lebih suka pakai tunai agar bisa sekaligus memberikan kembalian nya sebagai tip dan ucapan terima kasih kepada driver yang telah membantu mengantarkan mereka dengan selamat sampai tujuan.

Ada juga yang minta buru buru meski udah di depan pagar rumah tak kunjung nongol, ujung ujungnya meminta driver untuk ngebut di jalanan, ujungnya bbm yang dikonsumsi mesin pun jadi semakin boros. Pada akhirnya driver lah yang merugi. 

Ada juga karakter user yang merasa seperti Bos Gede yang harus di jemput tepat di depan pintu rumahnya, sedangkan akses menuju rumahnya tidak/kurang mendukung (jalan sempit, ada perbaikan, ada hajatan dll). 

Ada juga yang terkesan cari murah aja dengan full penumpang lengkap dengan permintaan suhu ruangan mobilpun full didinginkan. Yang semua itu notabene memiliki tarif yang tak lebih mahal dari tarif abang becak. 

Lalu, bagaimana jika dipandang dari sisi kebutuhan driver mitra itu sendiri? setelah mereka ber-SOP dalam pelayanan kepada para user aplikasi tersebut. Bukan rahasia lagi, Penghasilan driver masih harus terpotong sekisaran 20% di setiap penghasilan per tripnya. 

Bagaimana mungkin, mengingat Driver Mitra pasti juga butuh biaya operasional bbm, makan dan minum, rokok (bagi yang merokok), dan bahkan mereka harus menabung untuk pembayaran angsuran unit (kendaraan) perbulannya, menabung untuk bayar pajak tahunan, untuk servis berkala dan ganti oli, atau bahkan untuk pergantian spareparts yang aus karena pemakaian seperti ban, kampas rem, kampas kopling dan lainnya. 

Yang jelas perawatan unit mereka juga membutuhkan perhatian khusus yang tak bisa diabaikan. Sedangkan order/pendapatan yang mereka dapatkan apakah telah dapat menunjang seluruh kebutuhan mereka tersebut

Kita semua tau, kehadiran jasa transportasi berbasis teknologi atau online tersebut tak dipungkiri lagi telah sangat bisa membantu dan mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari harinya. Di kantor kantor instansi, Mall dan tempat belanja, tempat hiburan malam, terminal, stasiun, dan bahkan bandara. Meski kehadiran mereka tak 100% diterima oleh pihak ketiga atau kompetitor pengusaha transportasi lain.

Semisal saja pihak ketiga yang bukan kompetitor, di beberapa Mall di kota besar yang memiliki keterbatasan lahan parkir jelas sangat terbantu dan diuntungkan oleh kehadiran Taxol ini. Seperti telah menjadi rahasia umum, alasan orang malas untuk pergi  ke Mall karena parkir susah, dan hal itu kini telah terjawab.

Akan tetapi Ironisnya meski kehadiran mereka bisa dikatakan mendongkrak omzet dan pengunjung Mall tersebut, keberadaan mereka tersebut tetap saja tak mendapatkan perhatian dari pihak pengelola sendiri. 

Hal tersebut nampak jelas dari tak disediakannya lahan khusus parkiran untuk taxol. Hingga mereka rela kucing kucingan dengan petugas, entah itu petugas Satpam Mall, Polantas dan Dishub setempat. Sedang pihak pengelola terkesan Tutup Mata dengan semua yang terjadi.

Kemudian dari faktor Safety, Resiko yang selalu mengintai pun juga tegolong tinggi. Di jam kerja tanpa batas waktu tersebut, mereka sangat bisa dan mungkin dihadapkan dengan pelaku kriminalitas perampokan. Sebagaimana telah banyak kasus yang telah terjadi, perampokan dan pembunuhan yang melibatkan driver Online sebagai korbannya.

Sedangkan Jika mengingat fungsi dari UU Tenaga kerja, yang mengatur jumlah jam kerja dalam perhari, per minggu dan kelebihan jam kerja  yang terhitung sebagai over time atau upah lembur jika bagi di sebuah perusahaan, kenapa hal ini begitu saja seolah tak berlaku di sistem perekrutan yang mereka atas namakan "Mitra" ini dan sistem yang hanya ada di para Aplikator ini. 

Lalu pantaskah tarif murah masih diberlakukan bagi para 'Pejuang Jalanan' yang notabene berani dan siap menanggung apapun seluruh resiko dijalanan, dan jelas keberadaan mereka yang sangat membantu dan memberi manfaat pada masyarakat. 

Dalam hal ini, memenuhi kebutuhan transportasi di aktifitas kehidupan masyarakat kota yang penuh dengan kesibukan dan seakan tak berujung.. dan jika bagi saya pribadi, profesi ini merupakan salah satu profesi mulia yang ada di bumi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun