Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saat Kita Dituntut untuk Selalu Positive Thinking, Bagaimana dengan Toxic Positivity?

9 Oktober 2021   09:49 Diperbarui: 9 Oktober 2021   10:12 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sandingkan pemikiran positif dengan norma yang berterima umum di masyarakat. Seburuk-buruknya tatanan sebuah masyarakat pasti terdapat norma yang ditoleransi dan diterima sebagai kriteria "baik" dalam masyarakat tersebut. Menyandingkan pemikiran positif dengan norma yang berkembang dalam masyarakat secara umum dapat menetralkan pemikiran positif yang berlebihan.

Sebagai contoh, berkunjung ke rumah teman lawan jenis sampai larut malam karena harus menyelesaikan sebuah laporan. Berpikir positif bahwa kedatangan yang dilakukan sifatnya karena adanya tugas memang dibenarkan. Akan tetapi harus dipertanyakan kewajarannya berdasarkan norma kesopanan yang berkembang di masyarakat. Mungkin kegiatan bisa dilanjutkan secara daring atau dilanjutkan pada jam bertamu yang wajar di keesokan hari akan lebih pantas. Dalam hal ini, menyandingkan pemikiran positif dengan norma sosial dapat mengkontrol agar tetap pada koridor seimbang.

Sandingkan pemikiran positif dengan pemikiran logis. Pemikiran logis tidak selamanya akan bersifat kejam atau bernilai kaku dan terlalu keras. Pemikiran logis adalah penyeimbang dari pemikiran yang terlalu melibatkan perasaan

Ketika menghadapi sebuah permasalahan, hendaknya dipertimbangkan dengan akal sehat dan memberikan ruang untuk berpikir secara logis dalam menanggapi perasaan. Hal ini akan membantu menciptakan pemikiran positif yang sehat, yang seimbang dan tidak berujung menyakiti diri sendiri maupun orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun