*MAKNA TAMENG DALAM KEPEMIMPINAN*
(Seri : Leadership 9)
Oleh : Dr. Basuki Ranto"*)
Perisai atau tameng banyak digunakan sebagai lambang dalam organisasi pada zaman feodal. Oleh karena para raja sebagai pemimpin kerjaan/kraton menggunakan tameng atau perisai sebagai lambang (simbul) kerajaan yang digunakan oleh para raja ketika itu.
Tameng merupakan simbol yang memiliki makna luhur dan merupakan kriteria moral yang digunakan oleh sang pemimpin (Raja) dan pengikutnya termasuk abdi dalem dalam kerajaan.
Tameng memiliki makna yang adi luhung dan filosofis yang kuat dengan menggunakan bahasa yang  kuat (yang merupakan sabdo pendito ratu) yang diyakini merupakan perlambang kuat untuk dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa (kraton) dalam bertindak dan berperilaku dalam kepemimpinan ketika itu. Hal ini diikuti oleh seluruh yang terlibat dalam mengelola pemerintahan (kerajaan) dengan prinsip "ngestoaken dawuh sendiko ndalem) yaitu siap melaksanakan perintah tanpa bergeser sedikitpun dan tidak ada kata menjawab, menunda dan bahkan mengingkari.
Dalam perspektif kepemimpinan dalam organisasi modern, Tameng masih relevan digunakan baik sebagai simbul pemerintahan, Polisi  dan Tentara bahkan Tameng tidak saja sebagai lambang akan tetap digunakan sebagai alat menangkal huru-hara di Kepolisian dan menjadi bagian dari persenjataan.
Pesan-pesan dalam simbol dan penggunaannyapun dipatuhi dengan prosedur yang tetap dan bahasa yang tegas. "Siap komandan" merupakan kata yang diucapkan oleh seorang bawahan terhadap atasan pada level apapun. Hal ini menunjukkan ketaatan dan  kedisiplinan dalam melaksanakan tugas tanpa harus membantah kecuali "Siap Dilaksanakan".
*Hakikat Tameng*
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa Tameng  adalah perisai; suatu alat (terbuat dari kulit, kayu, atau besi) untuk melindungi diri dan untuk menangkis senjata.
Terdapat pengertian lain dimana tameng dapat diartikan dalam dua pengertian. Dalam pengertian pertama, tameng adalah perisai tempat arma dipajang. Adapun dalam pengertian yang kedua, tameng itu sendiri bisa menjadi sebuah muatan di dalam mantel arma, atau yang disebut sebagai tameng dalam. Bentuk tameng berasal dari perisai yang digunakan oleh para ksatria dalam pertempuran.(quora-com)
Sebuah perisai adalah alat untuk melindungi diri pada masa peperangan dari serangan musuh. Biasanya alat ini digunakan pada tangan dan biasanya didampingkan oleh senjata lain seperti pedang tombak atau gada. Perisai mempunyai fungsi sebagai penahan segala kerusakan yang dikirim lawan pada kita.(wikipedia.org)